Warga Bone Tolak Proyek DI Waru-waru, Camat Ancam Libatkan Polisi

Warga Bone Tolak Proyek DI Waru-waru, Camat Ancam Libatkan Polisi

Agung Pramono - detikSulsel
Rabu, 09 Nov 2022 15:53 WIB
Pembangunan proyek jaringan irigasi DI Waru-waru senilai Rp 60 miliar di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) tersendat.
Foto: Proyek jaringan irigasi DI Waru-waru di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).(Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Proyek jaringan irigasi DI Waru-waru senilai Rp 60 miliar di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditolak warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan. Pemerintah kemudian mengaku akan melibatkan polisi jika ada yang berupaya menghalangi pembangunan proyek tersebut.

"Kemarin proyek pengerjaan irigasinya sempat dilanjutkan. Setelah tiga hari berjalan warga yang mengklaim kepemilikan lahan atas nama Beddu Solo meminta agar pengerjaannya dihentikan," kata Camat Mare Andi Hidayat Pananrangi kepada detikSulsel Rabu (9/11/2022).

Hidayat mengatakan lahan tersebut sebenarnya telah dibebaskan. Namun yang menerima uang pembebasan lahan ibu dari Beddu Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rabu lalu kami mengundang Beddu Solo, orang tuanya dan saudaranya tetapi yang datang cuma orang tuanya dan saudaranya. Sedangkan Beddu Solo tidak hadir saat pertemuan," bebernya.

Hidayat menuturkan panjang jaringan irigasi yang akan dibangun mencapai 118 meter. Dia menegaskan pembangunan akan dilanjutkan dengan melibatkan aparat kepolisian jika Beddu Solo dan warga lain mencoba menghalangi.

ADVERTISEMENT

"Kita sepakat proyeknya harus segera dilanjutkan. Apabila Beddu Solo menghalangi pekerjaan maka kami akan serahkan ke pihak kepolisian," tegasnya.

Diketahui, proyek jaringan irigasi DI Waru-waru di Desa Batu Gading, Kecamatan Mare menelan anggaran kurang lebih Rp 60 miliar lebih. Pembangunan dimulai sejak 2015.

Tahap pertama Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3.943.770.000. Tahap kedua sebesar Rp 11.136.322.000 untuk pekerjaan saluran kurang lebih 750 meter.

Kemudian dilanjutkan pada tahun 2016 dengan dana sebesar Rp 15.998.653.000 untuk pembangunan bendungan dan saluran air kurang lebih 600 meter. Pada 2018 dianggarkan lagi sebesar Rp 8.728.756.629 untuk pekerjaan bendung berupa penambahan sayap kanan hulu bendung, saluran 110 meter.

Lalu pada tahun 2019 pembangunan kembali dilanjutkan dengan menyerap dana sebesar Rp 13.511.006.658 untuk pekerjaan bendung berupa penambahan sayap kanan hulu bendung, saluran 185 meter. Lalu di Tahun 2020 pembangunan kembali dilanjutkan dengan menyerap dana sebesar Rp 14.473.272.728 lingkup pekerjaan saluran kurang lebih 1.400 meter.

Pada tahun 2021 kembali menyerap dana sebesar Rp 28.220.772.000 lingkup pekerjaan saluran kurang lebih 1.000 meter. Serta tahun 2022 pembangunan kembali dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp 2.171.000.000 untuk peningkatan DI Waru-waru.

Terpisah, Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi meminta agar instansi teknik yang menangani proyek DI Waru-waru ini bisa segera bergerak. Sebab, yang menjadi kendala saat ini sudah disikapi oleh pemerintah kecamatan Mare bekerja sama dengan pemerintah desa.

"Memang dalam menyikapi kendala seperti ini perlu ada penyamaan persepsi karena rugilah Bone hanya persoalan satu orang, banyak orang yang dikorbankan," ucapnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads