Niat Shalat Gerhana Bulan, Bacaan Latin, dan Terjemahannya

Niat Shalat Gerhana Bulan, Bacaan Latin, dan Terjemahannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Senin, 07 Nov 2022 19:58 WIB
Ilustrasi Sholat Gerhana Matahari
Ilustrasi shalat gerhana bulan (Foto: Ilustrasi dan Infografis: Mindra Purnomo/detikcom)
Makassar -

Niat shalat gerhana bulan atau shalat khusus perlu diketahui umat muslim yang hendak melaksanakannya. Hukum shalat gerhana bulan berdasarkan ijma atau kesepakatan para ulama adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.

Gerhana bulan adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, dengan bumi berada di antara keduanya. Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada tanggal 8 November 2022, bertepatan dengan malam purnama 14 Rabiul Akhir 1444 H.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan agar umat muslim melaksanakan shalat gerhana saat fenomena tersebut berlangsung. Anjuran melaksanakan shalat khusuf dijelaskan dalam dalil-dalil yang terdapat dalam Alquran dan hadis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu dalil dalam Alquran tentang anjuran melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana terdapat dalam surah Fushilat ayat 37 sebagai berikut:

وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

ADVERTISEMENT

Artinya:

"Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan. Bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya," (QS Fushilat: 37).

Anjuran shalat gerhana ini juga diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari berikut ini:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللّٰهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَادْعُوا اللّٰهَ وَصَلُّوا حتَّى تَنْكَشِفَ

Artinya:

"Matahari dan bulan merupakan setengah dari beberapa tanda kekuasaan Allah, bukan karena matinya seseorang atau bukan (pula) karena hidupnya, maka ketika kalian melihat gerhana, berdoalah dan shalatlah sampai gerhana tersebut hilang (terang)" (HR al-Bukhari).

Niat Sholat Gerhana

Saat hendak melaksanakan shalat gerhana bulan, kita diharuskan membaca niat. Membaca niat saat akan melaksanakan shalat gerhana bisa diucapkan dalam hati, ataupun dilafalkan dengan lisan.

Dikutip dari laman NU Online, berikut ini niat shalat gerhana bulan, bacaan latin, dan terjemahannya:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى


Bacaan latin:

Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ Artinya


Artinya:

"Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Tata Cara Sholat Gerhana

Setelah mengetahui niat shalat gerhana, selanjutnya perlu diketahui pula tata cara pelaksanaan shalat gerhana.

Berikut ini tata cara pelaksanaannya yang dilansir dari laman Kementerian Agama RI:

  • Berniat di dalam hati
  • Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
  • Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
  • Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaannya
  • Kemudian bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mengucapkan 'Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd'
  • Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
  • Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
  • Selanjutnya, bangkit dari rukuk (i'tidal)
  • Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali
  • Selanjutnya, bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua. Rakaat kedua ini dilaksanakan sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
  • Salam

Setelah melaksanakan shalat gerhana, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.




(urw/alk)

Hide Ads