Mantan penyanyi cilik internasional, Aaron Carter, ditemukan meninggal dunia di kediamannya pada Sabtu (5/11). Penyanyi usia 34 tahun ini diketahui sempat didiagnosis multiple personality disorder, salah satunya skizofrenia.
Dilansir dari detikHealth, Senin (7/11/2022), pada tahun 2019 lalu, Aaron pernah tampil dalam sebuah tayangan televisi The Doctor dan membawa setas obat yang disebutnya didapat setelah didiagnosis sejumlah gangguan mental. Salah satunya skizofrenia.
Lantas apa itu skizofrenia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Schizofrenia atau skizofrenia merupakan gangguan mental serius saat pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, hingga perubahan sikap. Kondisi ini sangat mengganggu bagi pengidapnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Orang dengan skizofrenia membutuhkan perawatan seumur hidup. Perawatan dini dapat membantu mengendalikan gejala sebelum berkembang menjadi komplikasi serius.
Selain itu, gejala skizofrenia bervariasi, yakni berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Meski demikian, ada beberapa gejala yang paling khas.
Gelaja Skizofrenia
Meskipun memiliki gejala yang bervariasi, ada beberapa gejala khas yang bisa diidentifikasi dari pengidap skizofrenia. Berikut diantaranya:
1. Halusinasi
Gejala halusinasi pada pengidap skizofrenia biasanya ditandai dengan sering mendengar, melihat, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata. Namun, di antara semuanya, mendengar suara yang tidak nyata adalah tanda yang paling sering terjadi.
2. Delusi
Pengidap skizofrenia kerap memiliki keyakinan kuat akan suatu hal yang salah. Misalnya, seperti seseorang merasa orang lain ingin mencelakakan atau membunuh dirinya. Gejala yang satu ini akan berdampak langsung pada perilaku pengidapnya.
3. Pikiran Kacau dan ucapan Membingungkan
Orang dengan kondisi ini sering kesulitan untuk mengatur pikiran mereka. Mereka mungkin tidak memahami apa yang orang lain bicarakan saat diajak berbicara. Tidak hanya itu, ketika mereka berbicara, mereka sering mengeluarkan ucapan yang tidak masuk akal dan terdengar membingungkan.
4. Perilaku Motorik yang Tidak Teratur
Gejala yang satu ini mungkin terlihat dalam beberapa cara, dari kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tidak terduga. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, sehingga sulit untuk melakukan tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, postur yang tidak pantas atau aneh, kurangnya respons, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.
5. Gejala Negatif
Gejalan ini mengacu pada berkurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurang emosi (tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton). Juga, orang tersebut mungkin kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari hingga menarik diri dari lingkungannya.
(alk/alk)