Penampakan Bendera Bintang Kejora-Atribut KNPB Jelang Pemakaman Filep Karma

Papua

Penampakan Bendera Bintang Kejora-Atribut KNPB Jelang Pemakaman Filep Karma

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Rabu, 02 Nov 2022 15:16 WIB
Massa simpatisan aktivis Papua Merdeka, Filep Karma
Massa simpatisan mendiang Filep Karma mengibarkan bendera Bintang Kejora. Foto: Jonh Roy Purba/detikcom
Jayapura -

Massa simpatisan aktivis Papua Merdeka, almarhum Filep Jacob Semuel Karma mengibarkan bendera Bintang Kejora dan atribut Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Polisi yang sebelumnya melarang bendera tersebut berdebat alot dengan para simpatisan Filep Karma.

Seperti diketahui, Filep Karma ditemukan tewas di Pantai Base G, Jayapura pada Selasa (1/11). Hari ini jenazahnya akan dimakamkan di Pemakaman di Batas Kota Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Namun jenazah tak kunjung dibawa dari rumah duka ke lokasi pemakaman karena terjadi perdebatan antara massa simpatisan dengan pihak kepolisian. Salah satu yang dipersoalkan adalah bendera Bintang Kejora dan atribut KNPB yang dilarang polisi, namun massa kekeh membawanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom, sejumlah massa dengan pakaian loreng tampak berdiri di atas mobil pikap. Massa itu membawa bendera Bintang Kejora dan atribut KNPB bendera.

Selain itu, polisi juga mengajak massa yang berjalan kaki untuk menumpangi truk yang disediakan aparat. Hanya saja massa itu menolak.

ADVERTISEMENT

Massa yang berjalan kaki diduga hendak melakukan arak-arakan terhadap jenazah Filep Farma. Namun pihak kepolisian terus mendesak tak ada arak-arakan.

Putri Filep Karma Minta Kematian Ayahnya Direlakan

Putri Filep Karma, Andrefina meminta simpatisan merelakan kematian ayahnya. Ia juga meminta agar tak ada lagi informasi hoax yang beredar soal kematian ayahnya.

"Saya harap masyarakat dan teman-teman pendukung bapak, kami dari keluarga mau yang terbaik buat bapak jadi mari kita relakan kepergiannya," ujar Andrefina di Jayapura, Selasa (1/11).

Andrefina mengatakan kematian ayahnya murni karena kecelakaan. Dia meminta tak perlu ada kekerasan juga unjuk rasa.

"Tidak boleh ada lagi isu-isu atau hoax yang beredar karena ini murni kecelakaan. Jadi mohon teman-teman semua tidak perlu ada kekerasan atau isu-isu bahkan demo," sambung Andrefina.

Sebaliknya, dia meminta agar seluruh masyarakat Papua mendoakan almarhum ayahnya dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

"Hari ini saya berduka. Saya bersedih sekali bapak telah meninggalkan kita semua. Mari mendoakan almarhum," pintanya.




(hmw/asm)

Hide Ads