Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan karena operator mendahulukan mengisi BBM ke pemotor yang menerobos antrean. Pihak Pertamina telah memberikan teguran.
Dalam video yang beredar, seorang pemotor trail terlihat langsung dilayani oleh operator SPBU meski menerobos antrean. Peristiwa tersebut terjadi di SPBU yang terletak Kecamatan Bone-bone, Lutra, pada Kamis (26/10/2022).
Sementara terlihat sejumlah pelanggan lainnya mengantre untuk mengisi BBM. Orang yang merekam peristiwa tersebut menghampiri petugas SPBU dan bertanya terkait alasannya mendahulukan pemotor yang tidak ikut antre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas ini bagaimana mas, kenapa kendaraan yang antre di belakang ini dikasih anu sedangkan ini langsung dari depan," kata pria yang merekam kejadian tersebut.
Orang tersebut mengancam operator SPBU atas perbuatannya itu. Dia juga akan melaporkan ke pihak pertamina.
"Ceritanya ini bagaimana, Mas. Saya rekam ini mas, saya viralkan ke Pertamina," ujarnya.
Warga yang merekam video tersebut marah ke petugas SPBU. Ia juga kecewa karena dirinya dan pengendara lain yang antre didahului oleh pemotor trail tersebut.
"Kurang ajar ini, kita setengah mati antre dari belakang baru kita dikasih begini. Kurang ajar," imbuhnya.
Penjelasan Pihak Pertamina
Dikonfirmasi, Senior Supervisor Communication & Relation PR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan mengaku sudah mendapatkan laporan terkait video tersebut. Pemotor yang tidak ikut antre merupakan rekan operator SPBU yang bertugas.
"Bukan pelangsir itu kan motor biasa, informasinya dia temannya," ujar Taufiq kepada detikSulsel, Minggu (30/10).
Taufiq mengatakan jenis kendaraan yang digunakan saat pengisian BBM itu adalah kendaraan motor trail. Operator SPBU lalu lebih mendahulukan motor tersebut ketimbang warga yang antre.
"Itukan motornya dia kayak (motor) cross begitu kan, kalau nggak salah Kamis pagi itu kejadiannya," katanya.
Taufiq mengaku telah memberikan teguran pada operator dan SPBU tersebut. Ia juga memastikan jika kejadian tersebut kembali terulang pihaknya akan mencabut produk yang disalurkan oleh Operator.
"Operator dan SPBU nya udah kita tegur tapi kalau misalnya dia ulangi lagi nanti kita cabut alokasi untuk produk yang disalurkan," tegas Taufiq.
Menurutnya hal tersebut tidaklah dibenarkan sesuai aturan yang telah diberlakukan. Hal tersebut ia katakan merupakan pelanggaran norma hukum terkait antrean di SPBU.
"Secara aturan itukan melanggar norma hukum terkait antrean. Di mana-mana kan nggak bisa nyerobot antrean begitu," pungkasnya.
(hsr/sar)