Pengacara Ungkap Proses Pemeriksaan Lukas Enembe: Syaraf-Jantung Diperiksa

Papua

Pengacara Ungkap Proses Pemeriksaan Lukas Enembe: Syaraf-Jantung Diperiksa

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Minggu, 30 Okt 2022 19:04 WIB
Pemeriksaan Lukan Enembe oleh dokter asing untuk kedua kalinya.
Foto: dok. Istimewa
Jayapura -

Gubernur Papua Lukas Enembe telah menjalani pemeriksaan oleh tim dokter dari Singapura untuk kedua kalinya di Jayapura, Papua. Pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyoan mengungkap kliennya menjalani pemeriksaan saraf, jantung, hingga ginjal selama dua jam lebih.

"Jadi hari ini pemeriksaan saraf, jantung dan ginjal dilakukan terhadap Gubernur," sebut Petrus Bala Pattyona kepada wartawan di Jayapura, Minggu (30/10/2022).

Pemeriksaan itu dilakukan oleh tiga dokter ahli dan seorang perawat. Proses pemeriksaan berlangsung di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua selama kurang lebih 2 jam pada Minggu (30/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemeriksaan berlangsung selama 2 setengah jam lebih dan sangat lengkap," ungkap Petrus.

Pemeriksaan Lukan Enembe oleh dokter asing untuk kedua kalinya.Pemeriksaan Lukas Enembe oleh dokter dari Singapura untuk kedua kalinya. Foto: dok. Istimewa

Petrus menambahkan, 3 dokter dan 1 perawat dari Singapura langsung melakukan pemeriksaan begitu tiba di Jayapura. Mereka turut dibantu tim dokter internal Lukas Enembe yang dipimpin dr Anton T Mote.

ADVERTISEMENT

"Pemeriksaan diawali dengan pengambilan sampel darah dan diakhiri dengan penyuntik serta pemberian obat," sambungnya.

Namun belum ada kepastian kapan hasil pemeriksaan Lukas Enembe keluar. Petrus hanya menekankan, hasil pemeriksaan nanti akan menjadi tindak lanjut upaya medis selanjutnya terhadap kliennya.

"Nanti hasil pemeriksaan ini akan dilaporkan atau diskusikan dengan tim dokter yang ada di Singapura. Diskusi itu nantinya akan dilakukan dengan via zoom yang setelahnya akan diambil langkah-langkah medis seperti apa ke depannya," tegasnya.

Petrus menambahkan, Gubernur Papua Lukas Enembe masih dalam keadaan sakit. Sehingga pemeriksaan medis dan perawatan khusus masih harus diberikan, dengan harapan kliennya bisa sembuh total.

"Untuk saat ini kondisi Gubernur masih dalam keadaan sakit," imbuhnya.

Sementara Ketua Tim Kuasa Hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening menambahkan, kehadiran tim dokter dari Singapura untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap kliennya. Pasalnya Lukas Enembe tidak bisa menjalani rawat inap selain di kediamannya.

"Jadi ini pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter yang merawat Gubernur. Dari hasil pemeriksaan diagnosis hari ini akan ada resume lagi dan akan ada rekomendasi," tutur Roy.

Ada pun ketiga dokter spesialis yang memeriksa Lukas Enembe, yakni dr Cheng Ho Patrick Ang (ahli hati dan jantung), dr Francisco Salcido Ochoa (ahli ginjal), dan Mohammed Tauqeer Ahmad (ahli syaraf). Sementara satu lainnya merupakan perawat bernama Mardiana Binti Ayob.

"Dari 3 dokter ini. Dokter Fransisco yang biasa menangani Gubernur langsung. Namun dokter lainnya adalah dokter pengganti yang diutus oleh dokter yang biasa menangani pak Lukas," imbuhnya.

Pemeriksaan Kedua Tim Dokter dari Singapura

Untuk diketahui, Gubernur Papua Lukas Enembe sudah menjalani pemeriksaan kedua oleh tim dokter dari Singapura. Lukas Enembe pertama kali diperiksa di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua pada Selasa (11/10) lalu.

Dokter Pribadi Lukas Enembe, dr Anton T Mote saat itu mengatakan tim dokter juga masih menemukan adanya sedikit kelemahan pada gerak dan cara Lukas Enembe dalam berbicara. Sehingga dokter menganjurkan Lukas Enembe untuk menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

"Jadi dokter meminta dan menganjurkan untuk dilakukan MRI. Rencananya tadi malam akan dilakukan, namun karena itu dilakukan membutuhkan keputusan gubernur, keluarga, dan termasuk massa yang menjaga di rumahnya, maka kami tunda melakukan MRI," ujar Anton, Rabu (12/10) lalu.

Dia menambahkan untuk pelaksanaan MRI tersebut bisa dilakukan di RSUD Jayapura. Menurutnya, segala kebutuhan sudah dilengkapi oleh tim dokter yang ada di Jayapura.

"Jadi terdapat kecurigaan pada gangguan koordinasi keseimbangan saraf. Nah ke depan ini akan terus kami lakukan koordinasinya bersama tim dokter dari Singapura, mengingat mereka pulang hari ini dan juga akan kembali melakukan pemeriksaan di Jayapura ke depannya," imbuhnya.




(sar/hsr)

Hide Ads