Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan rencana belanja daerah di RAPBD Pokok 2023 menjadi Rp 9,39 triliun. Usulan ini naik Rp 283 miliar atau 3,11% dari APBD Pokok 2022.
"Belanja daerah pada Tahun Anggaran 2023, direncanakan sebesar Rp 9,39 triliun lebih yang meningkat sebesar Rp 283,03 miliar lebih atau naik 3,11 persen dari target belanja APBD Pokok 2022," ujar Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) saat membacakan nota keuangan dan penjelasan tentang Ranperda RAPBD Pokok 2023 di ruang paripurna DPRD Sulsel, Kamis (27/10/2022).
ASS mengatakan anggaran belanja daerah akan digunakan untuk mendanai urusan wajib pemerintah khususnya pelayanan dasar yang sesuai dengan standar. Selain itu, belanja daerah juga akan diarahkan pada pencapaian visi misi kepala daerah sesuai program prioritas pembangunan daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu pemerintah daerah memprioritaskan alokasi belanja modal untuk pembangunan sarana dan prasarana yang terkait langsung dengan peningkatan pelayanan publik serta pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Sementara target pendapatan daerah dalam RAPBD Pokok 2023 ditargetkan sebesar Rp 9,52 triliun. Target itu meningkat sebesar 3,30% jika dibandingkan dengan target pendapatan daerah pada APBD Pokok 2023.
"Target pendapat daerah terdiri dari atas target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 5,24 triliun lebih atau meningkat sebesar Rp 238,26 miliar lebih. Target pendapatan transfer sebesar Rp 4,19 Triliun lebih atau meningkat sebesar Rp 102,21 miliar lebih," sebutnya.
"Serta lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 88,09 miliar lebih atau menurun sebesar Rp 36,28 miliar lebih dibanding target pendapatan Tahun 2022," sambungnya.
Peningkatan target pendapatan itu menurut ASS akan diupayakan melalui peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah. Serta mendorong reformasi administrasi pelayanan perpajakan yang lebih sederhana dan transparan.
"Di samping itu pemerintah daerah juga tentunya akan terus menjaga iklim investasi dan mendorong kemajuan dunia usaha domestik," tukasnya.
(tau/nvl)