Berita Nasional

Kontroversi Cuitan Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto Soal 'Khilafuck'

Tim detikFinance - detikSulsel
Kamis, 27 Okt 2022 06:13 WIB
Foto: Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto. (Dok. pelni.co.id)
Jakarta -

Komisaris PT Pelni Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto menuai kecaman dari netizen usai memplesetkan diksi khilafah menjadi 'khilafuck' saat menuliskan pandangannya bahwa dalam memilih calon presiden (capres) tidak boleh asal. Pandangan ini disampaikan lewat cuitan di Twitter pribadinya.

"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," cuitnya dilansir detikFinance, Rabu (26/10/2022). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

Pernyataan Dede Budhyarto atau yang akrab disapa Kang Dede itu dinilai tidak pantas dalam posisinya sebagai komisaris perusahaan pelat merah (BUMN).


Dede kemudian menuai kecaman netizen akibat pernyataannya tersebut.

"Khilafuck????? Kelakuan komisaris seperti ini, nggak ada adab sama sekali," kata akun @B*ris*nO*O*i*i.

Fadli Zon Ikut Berkomentar

Fadli Zon turut mengomentari plesetan "Khilafuck" yang dilontarnya Dede pada cuitan Twitternya yang membahas tentang capres tersebut. Fadli Zon melalui cuitannya di Twitter pribadinya berharap Dede Budhyarto bisa dipecat dari jabatannya sebagai komisaris BUMN.

"Orang seperti ini harusnya dipecat saja sebagai komisaris, jangan sampai menjadi wajah BUMN," cuit Fadli dalam akun Twitternya @fadlizon.

Pelni Tak Ikut Campur

Menanggapi hal ini, Corporate Secretary Pelni Opik Taufik mengatakan bahwa perusahaan tidak ada kaitannya dengan pandangan dan aktivitas Dede Budhyarto di luar jabatannya sebagai komisaris. Ia menegaskan bahwa pandangan Dede tersebut merupakan ranah pribadi dan tidak mewakili perusahaan.

"Terkait cuitan Bapak Kristia Budiyarto di media sosial pribadi beliau, dapat kami sampaikan bahwa perusahaan tidak ada kaitannya dengan pandangan dan aktivitas pribadi beliau. Seluruh pandangan pribadi beliau sepenuhnya menjadi ranah privasi dan tidak mewakili nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan," kata Opik dalam keterangannya, Rabu (26/10).

Lebih lanjut, Opik memastikan sebagai perusahaan pelat merah Pelni menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan budaya AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Opik berharap apa yang terjadi saat ini tidak sampai mempengaruhi operasional perusahaan. Apalagi saat ini Pelni sedang meningkatkan layanan untuk bersiap menghadapi masa Angkutan Natal dan Tahun Baru.

"Semoga apa yang berkembang saat ini tidak mempengaruhi aktivitas maupun kinerja Perusahaan," harapnya.

Selanjutnya kritik Ketua MUI kepada Dede soal kata Khilafah...




(alk/tau)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork