Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali memperbolehkan obat sirup untuk dikonsumsi sesuai dengan daftar obat aman dari risiko tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Daftar obat aman sebelumnya telah diumumkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Dilansir detikHealth, Kemenkes RI sebelumnya mengeluarkan edaran yang melarang apotek maupun tenaga kesehatan untuk memberikan obat apapun dalam bentuk cair atau sirup. Kebijakan ini diambik sebagai bentuk kewaspadaan, terkait dugaan cemaran EG dan DEG sebagai pemicu gagal ginjal akut pada anak.
"Kita mengikuti pengumuman BPOM bahwa obat-obat yang aman yang sudah diumumkan boleh digunakan," kata juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril kepada detikcom, Senin (24/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan pengumuman larangan sementara tetap berlaku untuk obat-obat sirup selain yang sudah diumumkan BPOM tersebut," sambungnya.
BPOM RI sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap obat sirup yang diduga tercemar EG dan DEG. Obat yang tercemar EG dan DEG ini diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal misterius pada anak.
"Sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui ambang batas aman atau tolerable daily intake EG dan DEG sebesar 0.5 ml/Kg berat badan per hari," ungkap Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers, Minggu (23/10).
Sesuai hasil pemeriksaan yang dilakukan, tercatat ada 23 obat yang ternyata bebas ditemukan senyawa cemaran tersebut. Menurutnya, obat-obat tersebut tidak menggunakan empat pelarut yang dikaitkan dengan cemaran EG dan DEG, yakni Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol.
"Kemudian dari 102 obat, ada empat produk yang tidak menggunakan empat pelarut tersebut, termasuk polietilen glikol, ada 23 produk yang aman," bebernya.
Daftar Produk yang tidak menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan/atau Gliserin/Gliserol. Aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai:
- Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
- Amoxan (Sanbe farma)
- Amoxicilin (Mersifarma TM)
- Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
- Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
- Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
- Cefspan Syrup (Kalbe Farma)
- Cetirizin (Novapharin)
- Devosix Drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
- Domperidon Syrup (Afi Farma)
- Etamox Syrup (Errita Pharma)
- Interzinc (Interbat)
- Nytex (Pharos)
- Omemox (Mutiara Mukti Farma)
- Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
- Vestein (Erdostein) (Kalbe)
- Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
- Zinc Syrup (Afi Farma)
- Zincpro Syrup (Hexpharm Jaya)
- Zibramax (Guardian Pharmatama)
- Renalyte (Pratapa Nirmala)
- Amoksisilin (-)
- Eritromisin (-)
Simak selanjutnya di halaman berikutnya.
Kemudian ada 7 merek obat yang dipastikan aman jika dikonsumsi sepanjang tidak melebihi dosis yang dianjurkan sehingga bisa kembali diedarkan di masyarakat.
"Ada juga tujuh produk yang telah dilakukan pengujian dan hasilnya dinyatakan aman," kata Penny.
Daftar produk yang sudah dilakukan pengujian dengan hasil 'Aman Digunakan Sepanjang Sesuai Aturan Pakai':
Ambroxol HCl Sirup (Kimia Farma)
Anakonidin OBH Sirup (Konimex)
Cetirizin Sirup (Sampharindo Perdana)
Paracetamol Sirup (Mersifarma TM)
Paracetamol Sirup (Kimia Farma)
Paracetamol Sirup (Afi Farma)
Paracetamol Drops (Afi Farma)
Kemudian berdasarkan hasil pengujian BPOM ditemukan tiga obat dengan merk yang sama tercemar EG dan DEG di atas batas toleran. Ini jika tidak disetop dikonsumi, akan mengganggu kesehatan dan meningkatkan racun dalam tubuh.
"Ada tiga produk yang telah dilakukan pengujian dan dinyatakan cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas aman," terang Penny.
Daftar Produk yang Dinyatakan Mengandung Cemaran EG/DEG Melebihi ambang batas aman dan telah diumumkan pada 20 Oktober 2022:
- Unibebi Cough Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)
- Unibebi Demam Drop (Universal Pharmaceutical Industries)
- Unibebi Demam Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)
Jadi sejauh ini, BPOM baru mengonfirmasi 33 produk terkait aman atau tidak aman untuk digunakan. Sisanya tengah mereka teliti dan akan diumumkan secara bertahap.
"Masih ada sisa 69 lagi produk, masih dalam proses sampling dan pengujian, harapannya secepatnya akan kami keluarkan secara bertahap, tentunya yang aman bisa menjadi pilihan untuk segera dikonsumsi," pungkasnya.