Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakui lamban merealisasikan pembangunan Stadion Mattoanging. Tepat pada hari ini, eks markas PSM Makassar tersebut sudah memasuki 2 tahun bangunannya diratakan dengan tanah lalu ditelantarkan.
"Persoalannya sekarang adalah faktor kehati-hatian yang menjadi utama sehingga ini cenderung melambat," ungkap Kepala Bidang Humas Diskominfo Sulsel Sultan Rakib kepada detikSulsel, Jumat (21/10/2022).
Sultan mengatakan dokumen tender pembangunan Stadion Mattoanging sebenarnya sudah rampung. Pemprov juga sudah berkonsultasi dengan berbagai pihak untuk melanjutkan pembangunan stadion Mattoanging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dokumen lelang lengkap, kami juga secara simultan menyiapkan dokumen. Kemarin kami juga melakukan konsultasi dengan APH dan BPK serta BPKP dan KPK," tuturnya.
Namun menurut Sultan, prinsip kehati-hatian itu tetap harus dikedepankan Pemprov Sulsel mengingat ada dua gugatan terkait status kepemilikan tanah Stadion Mattoanging. Gugatan itu diajukan oleh Andi Mattalatta dan Tedy Anwar di Pengadilan Negeri Makassar.
"Di tingkat level pertama memang kita sudah menang. Masalahnya dari Biro Hukum dan Dispora menyebutkan bahwa keduanya banding lagi," jelas Sultan.
Namun Sultan menuturkan, Pemprov tetap berkomitmen untuk membangun Stadion Mattoanging. Komitmen itu dapat dilihat dari keinginan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) untuk mempertahankan anggaran pembangunan Rp 66,2 miliar dalam APBD Perubahan 2022.
"Pak Gubernur tetap berkomitmen (untuk membangun Mattoanging) karena ada anggarannya di APBD Pokok 2022. Even dalam (APBD) Perubahan juga masih bertahan sampai saat ini," tukasnya.
Sebelumnya DPRD Sulsel juga mempertanyakan komitmen Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk menuntaskan proyek Stadion Mattoanging. Sorotan itu mengemuka saat paripurna istimewa Hari Jadi Sulsel ke-353 di gedung DPRD Sulsel, Rabu (19/10).
"Hari ini kembali kami menekankan kepada Gubernur bahwa sangatlah diperlukan adanya komitmen yang teguh terkait kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging agar segera dapat dimulai dan direalisasikan," ujar Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari saat itu.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) pun menanggapi sentilan Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari soal kelanjutan proyek Stadion Mattoanging. ASS mengklaim proses pembangunannya tetap berjalan.
"Kami tentu memiliki usaha untuk itu (merealisasikan Mattoanging), kami sudah melaksanakannya. Kami terus menganggarkannya. Kami bersepakat dengan DPRD untuk tidak mengganggu (anggaran)-nya. Tapi tentu proses-proses terus berjalan," ujar ASS di ruang rapat paripurna DPRD Sulsel, Rabu (19/10).
ASS membeberkan jika proyek Stadion Mattoanging telah dilelang sebanyak dua kali. Namun belum ada pemenang tender. ASS menuturkan ada kesempatan untuk penunjukan langsung kontraktor Mattoanging namun tidak dilakukan.
"Itu nilainya besar, Rp 66 miliar. Saya punya kesempatan untuk menunjuk pekerjanya, saya tidak lakukan. Karena saya tidak melakukan intervensi terhadap pekerjaan infrastruktur," jelasnya.
Untuk diketahui, Stadion Mattoanging dirobohkan hingga rata dengan tanah pada 21 Oktober 2020 lalu. Pembongkaran itu dilakukan di zaman Nurdin Abdullah masih menjabat sebagai Gubernur Sulsel.
Namun hingga saat ini belum juga dibangun. Lelang pembangunannya sudah dilaksanakan dua kali namun terus gagal tender.
Tender pertama digelar pada akhir 2021 lalu. Namun tak ada pemenang tender. Tak ada satupun perusahaan memenuhi kualifikasi.
Tender ulang atau tender kedua kemudian dilakukan lagi awal 2022. Namun kembali belum ada pemenang tender. Tiga perusahaan yang bersaing mengajukan penawaran tender proyek Stadion Mattoanging gugur karena tidak memenuhi syarat seperti hasil evaluasi di LPSE Sulsel.
(sar/nvl)