Menkes Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak Dipicu Cemaran EG dan DEG

Berita Nasional

Menkes Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak Dipicu Cemaran EG dan DEG

Tim detikHealth - detikSulsel
Jumat, 21 Okt 2022 18:58 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth
Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin RI mengungkap hasil penelusuran cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) di obat sirup. Dari hasil penelusuran, ditemukan anak gagal ginjal akut dilaporkan di RSCM.

Dilansir dari detikHealth, tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut di RSCM positif memiliki cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Zat atau senyawa berbahaya yang ditemukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada ginjal, seperti kasus yang terjadi di Gambia.

"Kita tes di anak-anak tersebut, ternyata dari anak-anak yang kita tes, yang ada di RSCM, dari 11, 7 anak positif memiliki senyawa berbahaya tadi, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), jadi confirmed," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (21/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu lebih dari 50 persen ini (kasus) disebabkan oleh senyawa kimia tadi, nah kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya," terang dia.

Kemenkes pun mengambil langkah konservatif dengan melarang penjualan obat-obat yang mungkin tercemar DEG dan EG untuk menghindari risiko kasus kematian terus bertambah.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau kita diem sampai nunggu pasti, seminggu itu bisa berapa banyak yang meninggal," bebernya.

"7 dari 11 ternyata ada nyawa kimia yang tadi dari who, kalau senyawa kimia ini ada logikanya ginjalnya rusak karena gara-gara ada kristal-kristal, dibiopsi sama teman-teman RSCM confirm, ternyata ginjal-ginjal rusak karena adanya kalsium oksawat tadi yang merusak ginjalnya," pungkas dia.

241 Anak Gagal Ginjal Akut

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap data terbaru kasus anak gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Data terbaru sudah ada 241 pasien, dengan 133 kasus meninggal dunia.

Dilansir dari detikHealth, Jumat (21/10) tren peningkatan kasus melonjak sejak Agustus 2022. Kasus tersebut telah ditemukan di 22 provinsi di Indonesia.

"Kita sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gangguan ginjal akut atau AKI di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus," kata Budi dalam konferensi pers Jumat (21/10).

Budi mengatakan anak yang terkena gagal ginjal akut misterius kondisi tubuhnya cepat mengalami penurunan.

"Kita lihat yang masuk RS cepat sekali kondisinya memburuk sesudah lima hari urine menurun secara drastis," ucapnya.

Saat ini, Budi mengaku berupaya mengidentifikasi penyebab kemungkinan gagal ginjal akut misterius. Mulanya dikaitkan dengan COVID-19, tetapi akhirnya ditemukan tak berkaitan.

"Bukan gara-gara vaksin COVID-19 dan COVID-19," tambah dia.




(asm/nvl)

Hide Ads