Kebakaran hebat melanda permukiman di Kabupaten Asmat, Papua. Insiden itu menyebabkan 500 warga kehilangan tempat tinggal.
"Diperkirakan saat ini ada lebih 500 orang yang kehilangan tempat tinggal," beber Kapolsek Agast AKP Okto Samosir saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (16/10/2022).
Peristiwa kebakaran terjadi di kompleks Pasar Dolok Agast, Kabupaten Asmat, pada Minggu (16/10). Api mulai muncul dan menjalar di tiap kios sekitar pukul 05.00 WIT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Okto menuturkan, wilayah yang terbakar merupakan kawasan perdagangan. Kios tempat jualan sudah banyak yang beralih fungsi menjadi tempat tinggal.
"Ini lokasi kebakaran merupakan kompleks perekonomian. Tapi seluruh kios juga dijadikan tempat tinggal bagi mereka," tambahnya.
Sejumlah warga terdampak masih kebingungan mencari tempat tinggal sementara. Tenda darurat dan tempat pengungsian masih diupayakan.
"Sampai sejauh ini belum ada tenda darurat. Kami lagi koordinasi dengan semua pihak agar bisa diberikan atau didirikan rumah tinggal sementara bagi mereka," imbuh Okto.
Api dilaporkan berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 Wita. Dirangkum detikcom, berikut 6 fakta terkait kebakaran hebat di Asmat, Papua:
1. 125 Kios-Rumah Hangus Terbakar
![]() |
Kebakaran hebat di kawasan Pasar Dolok Agast menyebabkan 125 bangunan terbakar. Rinciannya 121 di antaranya kios bangunan pemda dan 4 lainnya bangunan masyarakat.
"121 kios, (dan) 4 rumah masyarakat (yang terbakar)," ujar Kapolsek Agast AKP Okto Samosir saat dimintai konfirmasi, Minggu (16/10).
Okto merincikan bahwa Kompleks Pasar Dolok yang terdampak kebakaran yakni di Blok D 48 unit, blok G 18 unit, Blok H 20 unit, Blok F 19 unit, blok E 16 unit dan rumah masyarakat 4 unit ludes terbakar. Insiden ini dilaporkan tidak menelan korban jiwa.
2. Gudang Jadi Tempat Pengungsian
Peristiwa ini dilaporkan tidak menimbulkan korban jiwa. Namun 500 warga terdampak yang kehilangan tempat tinggal terpaksa harus mengungsi di gudang penyimpanan.
"Sejauh ini baru 1 tempat yakni gudang penyimpanan barang milik warga yang bisa menampung 70 orang. Saat ini gudang itu lagi kami bersihkan agar layak digunakan," ungkap Okto, Minggu (16/10).
Menurutnya, sejumlah korban kebakaran juga terpaksa harus menumpang di rumah keluarganya. Namun pihaknya berharap mendapat lokasi pengungsian untuk warga yang masih kesulitan mencari tempat tinggal sementara.
"Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pemerintah daerah agar posko pengungsian bisa menampung seluruh korban. Minimal harus ada 2 posko dan memang sejauh ini ada 1," urai dia.
Simak pemicu kebakaran di halaman selanjutnya.
3. Dipicu Korsleting dan Dugaan Kompor Meledak
Kapolres Asmat AKBP Agus Ariadi mengungkapkan kebakaran diduga muncul dari salah satu rumah warga berinisial AY usai dilakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi. Api kemudian menjalar lantaran kios warga lainnya berbahan kayu.
"Terbuka kemungkinan api yang berasal dari plafon milik AY adalah akibat korsleting arus listrik," beber Agus.
Menurut keterangan saksi lainnya, lanjut Agus, api dengan cepat membesar karena ada BBM jenis minyak tanah di salah satu kios. Kebakaran menyebabkan kepanikan sehingga warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga.
"Api cepat membesar disebabkan karena di dalam kios ada BBM jenis minyak tanah yang berjumlah 15 botol aqua," ucapnya.
Agus menambahkan, dalam insiden tersebut turut beredar informasi jika sumber api berawal dari adanya kompor meledak. Namun pihaknya masih melakukan pemeriksaan untuk mendapat penyebab pasti kebakaran termasuk jika adanya unsur kelalaian.
"Informasi kompor meledak, ada. Tapi itu masih kami telusuri. Ini anggota sudah memeriksa secara bertahap terhadap para saksi-saksi. Tim Inafis juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara," sebut Agus.
4. Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 5 Miliar
Kebakaran hebat di kompleks Pasar Dolok Agast, Asmat, menyebabkan 121 kios dan 4 rumah warga ludes dilalap api. Kerugian materiil atas peristiwa itu ditaksir sekitar Rp 5 miliar.
"Sekitar 125 kios-rumah yang habis terbakar dan kerugian material ditaksir mencapai Rp 5 miliar," ungkapnya.
Agus menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melaporkan korban terdampak. Petugas juga dikerahkan membantu warga menyelamatkan barang berharga sisa kebakaran.
"Seluruh jajaran Polres dan Polsek sudah saya perintahkan untuk membantu warga menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan dan juga mencari posko yang layak. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah," terangnya.
Simak kendala pemadaman api di halaman berikutnya.
5. Kesulitan Air dan Tak Ada Damkar
![]() |
Kebakaran di Asmat, Papua sulit dikendalikan lantaran sulitnya air untuk memadamkan api. Apalagi tidak ada pemadam kebakaran (damkar) yang bisa langsung ke lokasi kejadian.
"Jadi tidak ada kendaraan pemadam kebakaran. Kami TNI bersama Polri membantu warga memadamkan api dengan alat seadanya," ucap Wakil Komandan Yonif R 600/Modang Mayor Inf Ganda Samosir kepada detikcom, Minggu (16/10).
Ganda Samosir menambahkan, upaya pemadaman juga sulit lantaran bangunan terbuat dari papan lokasi di atas rawa. Air pun sangat minim di lokasi.
"Air juga minim. Untung hujan. Kami tampung air hujan, gunakan untuk memadamkan api," katanya.
6. Satu Prajurit TNI Luka saat Bantu Pemadaman
Wakil Komandan Yonif R 600/Modang Mayor Inf Ganda Samosir menuturkan ada sekitar 40 prajurit dalam Satgas Yonif Rair 600/Modang turun membantu melakukan pemadaman.
"Saat itu saya perintahkan anggota untuk segera bangun dan berkumpul dalam waktu 5 menit. Lalu 40 orang prajurit saya berkumpul dan kami segera ke lokasi kejadian dengan jarak 1 kilometer dengan berjalan kaki," ucap Ganda Samosir.
Namun satu prajurit dilaporkan terluka saat berusaha mengamankan tabung gas di rumah warga. Akibatnya prajurit tersebut dilarikan ke rumah sakit.
"Saat itu prajurit mengamankannya. Tapi dalam prosesnya jarinya terjepit dan kukunya harus dilepas untuk bisa keluar. Kini dia dirawat secara intensif," ungkap Ganda Samosir.