Banjir menerjang lima desa di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Desa yang berada di dekat bantaran sungai mengalami dampak paling parah.
"Sementara ada 5 desa (direndam banjir), yang paling parah di Desa Riso karena mereka di bantaran sungai," ujar Sekcam Tapango, Hirawati kepada wartawan, Sabtu malam (15/10/2022).
Adapun kelima desa terdampak banjir antara lain Desa Kalimbua, Desa Kurrak, Desa Tapango, Desa Dakka dan Desa Riso. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain banjir, longsor juga terjadi di Desa Kurrak. Hal ini mengakibatkan satu dusun di desa tersebut terisolir.
"Satu dusun terisolir karena jalan tertimbun longsor, bahkan laporannya ada 20 titik longsor, makanya warga di sana minta bantuan eskavator secepatnya," jelasnya.
Selain itu, satu warga di Desa Kalimbua dinyatakan hilang lantaran terseret arus saat banjir menerjang.
"Upaya pencarian telah dilakukan, namun untuk sementara dihentikan, karena kondisi sedikit agak gelap, takutnya hujan lagi di hulu,"tuturnya.
Hirawati juga mengakui pihaknya belum menerima laporan, terkait dampak luapan air sungai pada kawasan permukiman warga di dua desa lainnya, yakni Desa Tapango dan Desa Bakka.
"Kalau untuk (desa) Tapango saya belum tau datanya, kalau di Dakka sekitaran sawah (terdampak)," bebernya.
Meski banjir sudah surut, Hirawati mengimbau warga khususnya yang bermukim di lereng gunung dan bantaran sungai untuk tetap waspada.
"Untuk sementara warga kita diimbau tetap waspada, khususnya yang tinggal di lereng dan bantaran sungai," imbaunya.
(alk/hmw)