Pedagang Pasar Sore Toraja Utara Buka Lapak di Trotoar, Ngaku Ditelantarkan

Pedagang Pasar Sore Toraja Utara Buka Lapak di Trotoar, Ngaku Ditelantarkan

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Selasa, 11 Okt 2022 23:40 WIB
Pedagang di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku ditelantarkan usai Pasar Sore Rantepao dirubuhkan. Kini para pedagang memilih berjualan di trotoar jalan Kota Rantepao.
Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel
Toraja Utara -

Pedagang di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku ditelantarkan usai Pasar Sore Rantepao dirubuhkan. Kini para pedagang memilih berjualan di trotoar jalan Kota Rantepao.

"Sudah ada mungkin 3 minggu kami di trotoar. Kami seperti ditelantarkan, pastinya kami memilih di sini karena banyak pembeli," kata Natalia salah seorang pedagang kepada detikSulsel, Selasa (11/10/2022).

Natalia mengatakan Pemkab Toraja Utara sebenarnya sudah menyediakan tempat relokasi untuk pedagang setelah kawasan Pasar Sore Rantepao dibongkar. Namun kata dia, tempat yang disiapkan pemerintah itu bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasannya, tempat yang disiapkan pemerintah itu bermasalah, baru memang tidak ada pembeli di sana. Bagaimana kita ini pedagang mau tempati itu sedangkan kita cari tempat yang banyak orang," ungkapnya.

Natalia mengungkapkan Pemkab Toraja Utara merobohkan kawasan Pasar Sore Rantepao hingga kawasan Art Centre pada Sabtu (27/8) lalu. Pembongkaran dilakukan pagi hari.

ADVERTISEMENT

"Pagi-pagi sekali itu waktu, kami saja tidak ada info. Iya pakai alat berat, ada Satpol ada juga polisi. Tapi saat dibongkar itu tidak ada ji perlawanan dari pedagang," ucap Natalia.

Pantauan detikSulsel, Selasa (11/10), beberapa pedagang membuka lapak di trotoar jalan hingga di depan pertokoan. Hal ini membuat perwajahan Kota Rantepao terlihat kumuh dan tidak terurus.

Sementara di lokasi Pasar Sore lama terlihat puing-puing bangunan masih berserakan. Rencananya, kawasan Pasar Sore itu akan didirikan bangunan perpustakaan Rantepao.

Terpisah, Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong mengatakan pihaknya menyediakan Pasar Bolu dan Pasar Pagi sebagai tempat relokasi. Namun karena pedagang menolak, dirinya inisiatif menyediakan lahan di Jalan Abdul Gani, Kelurahan Malango, Kecamatan Rantepao.

"Belum ada memang pembeli karena masih ditimbun di sana, sementara masih diratakan. Yang disediakan Pemkab sebenarnya itu di Pasar Bolu dan Pasar Pagi, nah tapi kami berikan opsi di lahan kosong di Malango karena pedagang tidak ingin ke Pasar Bolu maupun Pasar Pagi. Itu hanya sementara saja," jelasnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads