BMKG Jelaskan Penyebab Sulsel Diguyur Hujan Sedang-Lebat Akhir-akhir Ini

BMKG Jelaskan Penyebab Sulsel Diguyur Hujan Sedang-Lebat Akhir-akhir Ini

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Senin, 10 Okt 2022 13:57 WIB
Ilustrasi angin kencang
Ilustrasi. (Foto: Dok. detikcom)
Makassar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menjelaskan penyebab wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat beberapa hari terakhir. Berdasarkan analisis BMKG, kondisi cuaca ekstrem ini dikarenakan wilayah Sulsel tengah memasuki masa peralihan awal musim hujan.

"Dari hasil analisis kami, memang wilayah pesisir barat, termasuk wilayah Kota Makassar sendiri, berada pada masa di antara masa peralihan dengan awal musim hujan," ujar Plh. Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha kepada detikSulsel, Minggu (9/10/2022) malam.

Lantaran masih dalam masa peralihan, curah hujan yang terjadi saat ini masih dalam kategori normal-menengah. Rizky mengungkapkan curah hujan pada Oktober ini di angka 200-300 mm/bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan peta prakiraan musim hujan yang telah dirilis oleh Stasiun Klimatologi Maros, diprakirakan untuk musim hujan tahun ini masih dalam kategori normal," jelasnya.

"Di bulan Oktober masih kategori menengah, sekitar 200-300 mm/bulan," imbuh Rezky.

ADVERTISEMENT

Kondisi cuaca ekstrem diprakirakan akan meningkat di bulan Januari. Dimana pada bulan tersebut diprediksi menjadi waktu puncak musim hujan.

Rizky mengatakan pada Januari curah hujan diprediksi cukup tinggi yakni mencapai 500 mm/bulan. Kendati demikian, Rizky mengatakan curah hujan tersebut tergolong normal saat puncak musim hujan.

"Jadi kalau misalkan seperti di Bulan Januari, di puncak musim hujan, itu diprakirakan bisa mencapai lebih dari 500 milimeter per bulan. Tapi itu memang masih dalam kategori normalnya," imbuhnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang masih akan terjadi di Makassar dan wilayah lainnya di Sulsel dalam sepekan ke depan.

"Untuk satu pekan ke depan, wilayah Makassar dan sekitarnya masih ada potensi hujan ringan hingga lebat," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Cuaca ekstrem tersebut diprakirakan terjadi di kisaran waktu siang hingga menjelang malam.

"Di Kota Makassar sendiri potensi hujan ekstrim berdurasi singkat yang dapat disertai kilat petir maupun angin kencang, kemudian hujan es maupun puting beliung itu cukup berpotensi terjadi pada siang hingga awal malam," jelasnya.

Sementara dalam pemetaan, kondisi cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulsel, mulai dari bagian barat, utara, hingga timur.

"Jadi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini masih cukup banyak di wilayah Sulsel untuk satu pekan ke depan," ujarnya.

Pada wilayah Sulsel bagian barat, kondisi cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi Kabupaten Gowa, Takalar, Makassar, Maros, Pangkep, Barru, dan Pinrang. Kemudian di bagian utara seperti wilayah Luwu Utara, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Enrekang juga berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

Sementara itu, wilayah Sulsel bagian timur seperti sebagian wilayah Wajo, Bone, dan Sinjai juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

Selain itu, masyarakat juga sebaiknya waspada karena cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah daerah di Sulsel berpotensi mengalami banjir.

"Potensi banjir bencana hidrometeorologi tadi berdasarkan prakiraan berbasis data yang dikeluarkan oleh BMKG, wilayah yang berpotensi banjir itu ada di wilayah Kabupaten Gowa, kemudian di sebagian wilayah Maros, Pangkep, dan di wilayah Sulsel bagian utara," ujarnya.




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads