Banjir di Kalbar Terjang 8 Kabupaten, BPBD Tetapkan Status Tanggap Darurat

Kalimantan Barat

Banjir di Kalbar Terjang 8 Kabupaten, BPBD Tetapkan Status Tanggap Darurat

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 11 Okt 2022 21:57 WIB
Banjir di Kalimantan Barat (Kalbar) meluas di delapan kabupaten.
Foto: dok.ist
Ketapang -

Banjir di Kalimantan Barat (Kalbar) meluas di delapan kabupaten. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar menetapkan status tanggap darurat untuk empat kabupaten di antaranya yang dinilai paling terdampak banjir.

"Dari data yang kami himpun ada 8 Kabupaten yang saat ini masih terendam, yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Sanggau, Sekadau, Singkawang dan Sintang," kata Ketua Satgas Informasi Bencana Kalbar Daniel saat dihubungi detikcom, Selasa (11/10/2022).

Daniel menjelaskan, ada empat kabupaten yang paling terdampak banjir, di antaranya yakni Sintang, Ketapang, Kapuas Hulu dan Malawi. Keempat wilayah itu pun ditetapkan status tanggap darurat banjir sejak 10 Oktober 2022.

"Kenapa hanya empat wilayah (ditetapkan status tanggap darurat), karena di sana luas wilayah terendam banjir sangat luas, dan masyarakat yang terdampak cukup banyak," ungkapnya.

Daniel mengungkapkan banjir terparah terjadi di Kabupaten Ketapang tepatnya di Desa Asam Jelai. Di wilayah itu ketinggian air mencapai 4 meter.

"Sedangkan untuk Kabupaten Sintang itu ketinggian airnya capai satu meter hingga dua meter. Sedangkan untuk 6 kabupaten lain dari 30 cm hingga 80 cm," beber Daniel.

BPBD Kalbar mencatat ada puluhan ribu jiwa terdampak banjir kali ini. Antara lain Ketapang 5.367 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 18.472 jiwa, Sanggau 956 KK, Kubu raya 1.612 KK dengan jumlah 4.351 jiwa, Sekadau 1.823 KK dengan 7.292 jiwa, dan Singkawang 736 KK dengan 100 jiwa.

"Korban terdampak memang banyak di Kabupaten Ketapang, namun sampai saat ini kami masih meng-update data lain dari kabupaten lain," ujarnya.

Daniel menerangkan dari banjir yang terjadi cukup parah di Ketapang, pemerintah dan masyarakat setempat telah membangun posko pengungsian.

"Di Desa Asam Jelai (Kabupaten Ketapang) itu ada 6 tempat (posko pengungsian), totalnya ada 400 jiwa," sebutnya.

Daniel menambahkan banjir yang terjadi di Kalbar kali ini merupakan banjir yang cukup parah. Ia menyebut banjir disebabkan 3 sungai yang berada di Kalbar mengalami pendangkalan.

"Salah satu solusi untuk antisipasi banjir DAS harus dikerok, karena Sungai Kapuas, Melawi dan Pawan sudah mengalami pendangkalan," pungkasnya.



Simak Video "Pesona Batu Kecubung, Batu Alam Asli Khas Kalimantan Barat, Ketapang"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/sar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT