Bentrokan antarwarga pecah di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Bentrokan tersebut diawali oleh tawuran antarpelajar.
Bentrokan ini menyebabkan banyak korban luka karena terkena busur panah. Sejumlah korban bahkan dirujuk ke rumah sakit daerah untuk penanganan lebih serius.
Dirangkum detikcom, Minggu (9/10/2022), berikut 5 hal tentang bentrok antarwarga di Maluku Tenggara:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bentrokan Melibatkan Warga 2 Desa
Bentrokan ini melibatkan kelompok warga dari dua desa. Kedua desa dimaksud adalah Desa Bombai dan Desa Ohoi Elat.
Bentrokan tersebut terjadi pada Jumat (7/10) dini hari. Kedua kelompok warga saling serang menggunakan busur panah.
2. Diawali Tawuran Antarpelajar
Kombes Muhammad Roem Ohoirat menjelaskan bentrokan ini ada hubungannya dengan tawuran pelajar pada Rabu (5/10). Dia menyebut tawuran pelajar itu sudah sempat ditangani di Polsek Kei Besar.
"Memang ada masalah berawal dari tawuran antarpelajar," ujar Kombes Roem Ohoirat kepada detikcom, Sabtu (8/10).
Menurut Roem, aparat Polsek Kei Besar bahkan sudah melakukan mediasi damai saat tawuran pelajar. Namun diduga masih ada pihak yang belum puas.
"Ini sebenarnya sudah diselesaikan di Polsek Kei Besar namun malamnya ini mungkin masih ada yang tidak puas.
3. Bentrokan Pecah Lagi gegara Orang Tua Pelajar Ikut-ikutan
Roem mengatakan bentrokan kembali pecah pada Jumat (7/10) dini hari. Dia menyebut bentrokan dipicu kedua kelompok saling memprovokasi.
"Mereka ke kelompok lain melakukan provokasi akhirnya sama-sama provokasi," katanya.
"Akhirnya terjadilah perang kelompok desa yang melibatkan orang tua sehingga ada yang beberapa memang luka panah dari kedua belah pihak," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
4. Korban Luka-luka 30 Orang
Kombes Roem mengakui bentrokan kedua kelompok ini menyebabkan banyak berjatuhan korban luka. Sejumlah di antaranya terluka oleh busur panah atau panah wayer.
"Itu banyak yang luka karena itu (terkena panah). Kedua belah pihak luka-luka, mereka semua gunakan panah wayer yang dilepas dengan ketapel," ujar Roem.
Lebih lanjut Roem merincikan bahwa jumlah korban tak kurang dari 30 orang.
"Korban luka yang terdata kemarin itu kurang lebih 30, yang mengalami luka-luka ya, dan luka ringan," ujarnya.
Kombes Roem tak merinci luka-luka yang diderita oleh para korban. Namun dia menyebutkan bahwa sejumlah korban luka dirujuk ke rumah sakit daerah.
"Ada beberapa yang terluka bahkan dibawa ke Kabupaten karena itu (lokasi bentrokan) di Kecamatan Kei Besar itu. Kemudian harus lewat laut lagi dievakuasi ke Kabupaten, di Langgur dan Tual untuk dirawat di sana," ujar Roem.
5. Polisi Klaim Kedua Kelompok Sudah Damai
Kombes Roem membeberkan aparat Polres Maluku Tenggara, Brimob hingga pihak TNI setempat telah diterjunkan ke lokasi. Bentrokan sementara terkendali.
Dia mengatakan aparat gabungan TNI-Polri itu disiagakan pada dua tempat, yakni di Desa Bombai dan Desa Ohoi Elat
"Sudah damai," katanya.