Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) mendorong peningkatan partisipasi pemilih pada pemilu 2024. Pihaknya berharap bisa mengulang kesuksesan pemilu 2019 yang capaiannya melebihi target nasional.
Plt Ketua KPU Sulut Meidy Tinangon mengatakan, peran media turut membantu dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Pihaknya berharap sosialisasi tahapan pemilu kali ini bisa tersebar luas ke masyarakat.
"Pers juga berperan aktif menghadirkan kualitas dari partisipasi masyarakat itu. Bagaimana partisipasi masyarakat itu menghadirkan pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," ucap Meidy pada acara sosialisasi tahapan pemilu 2024 di Hotel Mercure, Manado, Sabtu (8/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meidy menekankan, fokus KPU Sulut tidak hanya meningkatkan partisipasi pemilih saja. Kualitas dari pesta demokrasi tetap harus dikedepankan.
"Ke depan tidak hanya partisipasinya tapi kualitas dari demokrasinya," tegas dia.
Menurutnya, masyarakat yang menggunakan hak pilihnya adalah demokrasi prosedural. Misi KPU ke depan mewujudkan demokrasi yang substansial.
"Kalau menggunakan hak pilih itu hanya demokrasi prosedural. Bagaimana pemilu 2024 bisa berjalan sesuai dengan asasnya luber dan jurdil," tegasnya.
Sementara Anggota KPU Sulut Salman Saelangi berharap, pihaknya bisa mencapai target nasional angka partisipasi pemilih. Mengulang kesuksesan pada pemilu 2019 lalu.
"Pemilu 2019 itu 82 persen partisipasi. Kalau target nasional 77,5 persen," ungkap Salman dalam kesempatan yang sama.
Namun Salman menjelaskan, target partisipasi pemilih untuk pemilu 2024 masih menunggu keputusan KPU RI. Menurutnya yang menentukan angka partisipasi pemilih pada 2024 mendatang adalah pusat.
"Untuk target partisipasi kami masih menunggu target partisipasi secara nasional. Karena ini konteks pemilu itu nasional, tidak enak kami menyampaikan atau mendahului apa yang menjadi target nasional," ujarnya.
Walaupun target partisipasi secara nasional masih berproses, pihaknya optimistis bahwa partisipasi masyarakat Sulut pada pemilu mendatang tidak berkurang.
"Untuk nasional sendiri sedang berproses terhadap indikator, sehingga nantinya bisa disimpulkan berapa target. Tapi tidak turun, bisa sama atau naik," jelasnya.
(sar/sar)