"Iya (warga saat itu panik) karena asap putih tebal muncul di SPBU. Tapi saya luruskan ya bahwa saat itu alat pemadam yang meledak bukan SPBU-nya," ujar Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman saat dihubungi, Sabtu (8/10/2022).
Heri mengatakan insiden APAR meledak itu terjadi di SPBU Ngenyan, Kecamatan Ngenyan Asa, Kutai Barat pada Jumat (7/10) pukul 14.30 Wita. Saat kejadian SPBU tersebut tidak melayani kegiatan pengisian sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Iya tidak ada korban jiwa, karena saat itu kondisinya sepi, SPBU itu juga tidak melayani masyarakat," terangnya.
Lebih dijelaskan Heri bahwa usai kejadian pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan. Diketahui APAR tersebut meledak akibat suhu panas yang terjadi di lokasi tersebut. Akibatnya APAR yang berada di depan pintu masuk tidak tahan dan akhirnya meledak.
"Yang jelas kita lakukan pemeriksaan, kita meminta keterangan pengelolanya, ternyata tidak ada SOP yang dilanggar. Namun kita dapati alat ini sudah lama dan ditaruh di suhu yang panas sehingga meledak," ungkap Heri.
Selain itu, polisi juga sudah melihat CCTV saat APAR tersebut meledak. Pihaknya pun telah meminta pengelola SPBU untuk melakukan pemeriksaan terhadap APAR yang sudah tidak layak.
"CCTV-nya sudah kita lihat, dari situ kelihatan apa penyebabnya, dan kita sudah minta pihak SPU untuk melakukan pengecekan ulang, dan menempatkan APAR di lokasi penyimpanan yang sesuai," pungkasnya.
(hmw/sar)