"Situasi aman, semua berjalan, perekonomian, tidak mengganggu. Memang gak ganggu mereka. Cuma jaga rumah," ujar Brigjen Ramdani kepada detikcom, Selasa (4/10/2022).
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini sejumlah massa simpatisan memang masih melakukan penjagaan di kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua. Namun penjagaan itu dilakukan bukan untuk mengganggu masyarakat lainnya.
"Memang ada yang jaga, kekuatannya atau apa, dari pihak Polri belum tahu," ucapnya.
Brigjen Ramdani menambahkan penjagaan itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada Lukas Enembe yang merupakan kepala suku besar. Pihak keluarga meminta Gubernur Papua itu tidak keluar dari daerah kediamannya karena sakit.
"Pihak dari keluarga gubernur menyampaikan tidak boleh keluar dari daerah itu. Dia secara adat. Kan ini kepala suku besar," sebutnya.
Menurutnya, polisi di Jayapura juga masih rutin melakukan patroli di sekitar kediaman Lukas Enembe. Hasil patroli tersebut menyatakan kondisi di Jayapura aman dan kondusif.
"Polresta Jayapura Kota selain melakukan patroli secara intensif di sekitaran warga baik yang berada di Distrik Muara Tami maupun di Kota Jayapura aman dan kondusif," ujarnya.
Dia berharap kondisi ini bisa terus terjaga dengan baik agar aktivitas masyarakat tetap berjalan dan tidak ada gangguan kepada masyarakat setempat.
"Kami berharap kondusivitas ini bisa dihadirkan oleh seluruh masyarakat di Tanah Papua. Jaga kondusivitas, ketentraman dan kedamaian," pungkasnya.
(asm/hmw)