Dokter pribadi Lukas Enembe di Jayapura, Anton T Mote mengungkapkan kondisi kesehatan Gubernur Papua tersebut hingga kini masih belum stabil. Saat ini alat medis kegawatdaruratan disebutnya sudah disiagakan di kediaman Lukas Enembe.
"Tadi pagi saya juga sudah menyampaikan kepada dokternya di Singapura, kemudian mereka sudah melakukan koordinasi dengan hasil-hasil yang saya sampaikan ke sana," kata Anton kepada wartawan di RSUD Jayapura, Senin malam (3/10/2022).
"Dan beberapa akses yang diberikan kepada kami untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan untuk laboratorium yang terkait dengan pemeriksaan-pemeriksaan jantung," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengatakan telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Lukas Enembe di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, sore tadi. Pemeriksaan dilakukan di kediaman Lukas Enembe karena sulit mendapatkan izin keluar dari keluarga dan masyarakat.
"Pemeriksaan sudah kami lakukan di rumah di Koya, karena kami agak kesulitan kalau membawa beliau keluar. Karena dihadang oleh keluarga dan massa yang masih menumpuk di depan pagar," ungkap Direktur RSUD Jayapura itu.
Hasil elektrokardiogram (EKG) Lukas Enembe juga disebut sudah dilaporkan kepada dokternya di Singapura. Kemudian ada sampel darah yang dikirimkan ke Jakarta dan mesti menunggu hasilnya dalam beberapa hari ke depan.
"Hasilnya darahnya karena ada beberapa pemeriksaan yang tidak bisa kami lakukan di sini makanya kami harus menunggu satu dua hari ke depan, baru kami bisa akan dapat juga hasil darahnya. Selanjutnya kita akan laporkan ke dokternya di Singapura," terangnya.
Anton mengemukakan, saat ini tensi darah Lukas Enembe tidak stabil akibat mengalami kebocoran jantung dan melakukan operasi di Singapura. Berdasarkan hasil pantauannya, tensi tertinggi mencapai 190.
"Memang dikhawatirkan dari hasil pantauan tensi yang tidak stabil, naik dari 150, naik terus sampai 190, 180, ini membuat tensi yang tidak stabil," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara untuk mengantisipasi kondisi Lukas Enembe yang tiba-tiba menurun, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah alat medis kegawatdaruratan di kediaman Lukas. Alat medis tersebut dipinjam dari RSUD Jayapura.
"Alat-alat yang sudah kami tempatkan di sana yang mana berhubungan dengan kegawatdaruratan. Dan juga mobil ambulans kami ini akan kami tempatkan standby mulai besok di kediaman Bapak Gubernur, dalam rangka mengantisipasi segala bentuk kegawatdaruratan yang bisa terjadi di rumah beliau," bebernya.
"Alat yang kami siapkan di kediaman Bapak Gubernur di Koya, EKG, kemudian pasien monitor, kemudian oksigen konsentrat, besok kami masih lengkapi tabung oksigen di rumah beliau," lanjutnya.
Untuk tenaga kesehatan, Anton mengaku belum bisa menempatkan orang untuk standby mengontrol kondisi Lukas Enembe. Dia menyebut akses masuk ke kediaman Lukas Enembe masih susah karena dijaga ketat massa simpatisan.
"Ini pun saya harus menjelaskan kepada masyarakat yang ada di depan dengan meyakinkan. Kalau untuk standby mungkin nanti kita lihat situasi. Itu pun harus kita minta izin keluarga dan masyarakat yang ada di depan," pungkasnya.