.webp)
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) memilih bungkam atau diam saat ditanya terkait nasib kelanjutan proyek Stadion Mattoanging yang dipaksakan mau dikerja di akhir tahun anggaran yang mepet. Andi Sudirman enggan menanggapi sejumlah sorotan dari DPRD Sulsel.
Hal itu terjadi saat Andi Sudirman dimintai konfirmasi terkait proyek Stadion Mattoanging di Baruga Pattingalloang Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (26/9/2022). Di lokasi itu dia baru saja selesai melantik pejabat eselon III dan IV serta kepala sekolah lingkup Pemprov Sulsel sekitar pukul 11.45 WITA.
Awalnya, Andi Sudirman berkesempatan melayani wawancara doorstop sejumlah wartawan terkait agenda pelantikan tersebut. Andi Sudirman Sulaiman dengan sigap menjawab terkait pelantikan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tiba ditanyakan soal pembangunan Stadion Mattoanging, Andi Sudirman Sulaiman justru diam. ASS tetiba bungkam dan memilih memalingkan wajahnya.
Andi Sudirman yang sudah diwawancara sambil berjalan, terus bergerak menuju rumah jabatannya. Seorang staf yang mendampingi sempat memberi sinyal kepada wartawan agar menyudahi sesi wawancara.
"Oke, salat dulu," singkat Andi Sudirman setelah beberapa saat mendengar pertanyaan wartawan terkait progres pembangunan Stadion Mattoanging.
Stadion Mattoanging Mau Dikerja di Akhir Tahun Anggaran yang Mepet
Sebelumnya, Pemprov Sulsel mendapat kritikan dari pihak DPRD Sulsel lantaran pembangunan Stadion Mattoanging yang dianggarkan Rp 66 miliar belum jelas. Pemprov Sulsel belakangan ngotot ingin membangun, namun diragukan terealisasi lantaran masa efektif pengerjaannya sesuai manajemen konstruksi tinggal tersisa sekitar 40 hari di sisa periode satu tahun anggaran.
"Yang kaget saya waktu pas ada Pak Kadispora tadi saya bilang 'bagaimana keputusan akhir?', Pak Gubernur tetap mau (dianggarkan). Tidak mau dia direalokasi (anggaran Stadion Mattoanging). Dia tetap mau jalan itu," ungkap Selle kepada detikSulsel saaat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Senin (26/9).
Selle mengaku heran lantaran sikap Pemprov Sulsel dianggap plin-plan. Pasalnya selama proses pembahasan di Komisi E, Kadispora dan Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa mengaku pesimis proyek pembangunan dapat diselesaikan tahun ini.
Dua OPD terkait proyek Mattoanging ini memperhitungkan sisa waktu yang dinilai tidak memungkinkan untuk mengerjakan Stadion Mattoanging tahun ini.
"Tapi kan Pak Gubernur katanya tetap mau. Ya udah. Kita sih tidak ada masalah. Tetapi pastikan itu berjalan. Anggaran itu terserap. Kalau tidak kan rugi," jelasnya.
Sementara Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina menilai pengerjaan proyek Stadion Mattoanging dengan sisa waktu yang ada sudah sangat berat. Namun demikian, pihaknya tidak bisa melarang jika Pemprov Sulsel ngotot mengerjakannya tahun ini.
"Walaupun dalam persepsi kita kemarin bahwa itu sudah sangat berat. Tapi kan pelaksanaannya mereka (Pemprov) ini, kalau kita (DPRD) ini kan, dari sisi kebijakan di luar (Pemprov), tapi pelaksanaannya kan mereka," imbuhnya.
Sementara Kepala Dispora Sulsel, Andi Arwin Azis menuturkan secara teknis oleh manajemen konstruksi, pekerjaan konstruksi Stadion Mattoanging dengan anggaran Rp 66 miliar membutuhkan waktu minimal 90 hari kerja. Ini di luar proses tender memakan waktu minimal 45 hari.
"Jika tender hari ini (dilakukan) maka kita berhitung hari ini ditambah dengan 45 hari ke depan proses tender, maka jatuhnya pada 5 November. Setelah 5 November, ada proses administrasi di dalamnya. Maka masuk masa konstruksi tidak kurang dari 40 hari saja untuk sampai tahun anggaran berakhir," ungkapnya saat rapat kerja (raker) pembahasan Ranperda Perubahan APBD 2022 di Ruang Rapat Komisi E DPRD Sulsel, Jumat (23/9).
(sar/nvl)
