NasDem Hampir Pasti Koalisi dengan Demokrat-PKS: Kesamaan Pandangan Sudah 80%

NasDem Hampir Pasti Koalisi dengan Demokrat-PKS: Kesamaan Pandangan Sudah 80%

Xenos Zulyunico Ginting - detikSulsel
Senin, 26 Sep 2022 00:08 WIB
Waketum NasDem Ahmad Ali
Waketum NasDem Ahmad Ali (Foto: Xenos/detikSulsel)
Makassar -

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali mengungkapkan rencana koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS semakin besar peluangnya. Kesamaan pandangan ketiga partai sudah mencapai 80%.

"Kita berusaha secepatnya (penentuan koalisi dan capres). Presentase, angkanya harusnya lebih besar. Dengan Demokrat, dengan PKS itu sudah sangat ya katakanlah sudah 80%. Untuk kita samakan pandangannya," ungkap Ahmad Ali kepada wartawan usai Konsolidasi Kader NasDem Jelang Pemilu 2024 di Hotel Claro Makassar, Minggu (25/9/2022) malam.

Tapi, Ahmad Ali juga mengisyaratkan jika koalisi yang hampir pasti itu bisa saja batal. "Bisa jadi 20% itu bisa sangat menentukan jadi atau tidaknya kan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga menurut Ahmad Ali, penentuan koalisi tidak perlu terburu-buru. Namun harus direncanakan dengan matang.

"Kita ingin membangun koalisi setelah semua hal clear. Kita tidak mau koalisi yang kita bangun pecah di ujung, bubar di ujung karena kemudian tidak terjadi kesepakatan tentang orang, tentang figur," bebernya.

ADVERTISEMENT

Ahmad Ali menambahkan, NasDem saat ini mendorong ada diskusi kriteria dengan mitra koalisi. NasDem ingin mendorong capres yang diusung nanti tidak berasal dari partai politik. Termasuk juga dengan cawapres juga diharapkan tidak berasal dari partai politik.

"Capres tidak berasal dari parpol, cawapres pun demkian. Supaya nanti harapan kita adalah ketika dia terpilih menjadi presiden dan wapres, mereka akan selalu jadi kader bangsa. Sehingga bisa melayani semua partai politik, semua melayani rakyat Indonesia. Tidak kemudian presiden itu dikontrol oleh kepentingan partai-partai politik tok," jelasnya.

Rencana koalisi antara NasDem, PKS dengan Demokrat diketahui memang semakin menguat. Apalagi setelah ada pertemuan antara Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum NasDem Surya Paloh, Gubernur DKI Anies Baswedan hingga Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) bertemu di resepsi pernikahan anak politikus NasDem Sugeng Suparwoto.

"Itu bukan pertemuan karena bukan sesuatu yang direncanakan. Jadi, acara nikahan kemudian ketemu di tempat itu. Itu menjadi hal yang biasa menurut saya. Jadi, karena itu adalah cara hajatan maka saya pastikan tidak ada pembicaraan-pembicaraan teknis. Karena memang partai telah menunjuk tim masing-masing untuk mewakili partai untuk berdiskusi tentang syarat-syarat tersebut," tukas Ahmad Ali.

Simak halaman selanjutnya soal poros perubahan..

PKS Singgung Poros Perubahan

Pertemuan Ahmad Syaikhu, AHY, Surya Paloh, Anies Baswedan dan Jusuf Kalla di salah satu acara pernikahan semakin menguatkan indikasi akan muncul koalisi baru. PKS menyebut pertemuan itu pertanda kedekatan petinggi tiga parpol dengan Anies.

"Iya kemarin kondangan di acara pernikahan anak Pak Sugeng Ketua DPP Nasdem. Terus kok pas ketemuan. Jadi foto bareng," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan dilansir dari detikNews, Senin (19/9).

Menurut Kholid, Anies memang dekat dengan Ahmad Syaikhu, Surya Paloh, dan AHY. Dia mengatakan komunikasi Anies dengan para pimpinan parpol itu dekat.

"Karena pimpinan PKS Nasdem dan Demokrat cukup baik komunikasinya. Pak Anies juga memang dekat dengan PKS Nasdem dan Demokrat," bebernya.

Selain itu, Kholid juga bicara soal kemungkinan terbentuknya koalisi baru, yakni Poros Perubahan. NasDem, PKS, dan Demokrat, kata dia, akan jadi anggota koalisi tersebut.

"Kami sedang mematangkan Poros Perubahan, PKS, Nasdem, dan PD. Masing-masing partai tentu punya aspirasi, dan kita sedang cari titik temu, doakan saja semoga ada jodoh," tuturnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video PKS: Sekarang Kita Koalisi, Prabowo Bicara Harus Didukung"
[Gambas:Video 20detik]
(tau/nvl)

Hide Ads