
Dukung Prabowo, Demokrat Dapat Apa?
Pilihan ini belum tentu menguntungkan bagi Demokrat karena berbagai alasan. Salah satunya bisa kehilangan political branding sebagai partai pengusung perubahan
Pilihan ini belum tentu menguntungkan bagi Demokrat karena berbagai alasan. Salah satunya bisa kehilangan political branding sebagai partai pengusung perubahan
Meskipun koalisi Anies-Cak Imin yang diusung Nasdem belum permanen, menarik masuk Cak Imin ke bursa cawapres Anies menyimpan dilema elektoralnya sendiri.
Alih-alih mendeklarasikan tentang pembaharuan ide, setiap calon lebih mengumbar hal-hal yang bersifat populis.
Mendekati Pemilu 2024 fenomena menarik yang sering muncul dalam konteks pemilihan presiden adalah ketidakstabilan dan perubahan cepat dalam koalisi partai.
PD telah menyatakan dukungan ke Prabowo, dengan begitu 9 partai di parlemen sudah lengkap menentukan arah koalisinya. Simak peta koalisi pilpres 2024 terbaru.
"Iya diundur. Rapimnas dan (acara) HUT diundur sampai nanti sudah terbentuk dengan koalisi yang baru," kata Kepala BPOKK Demokrat Herman Khaeron.
Sikap Partai Demokrat dalam dinamika politik yang terjadi sama sekali tak mencerminkan jati diri sebagai partai besar yang dua kali memenangkan pemilu.
Wacana politik seperti menduetkan Anies-Muhaimin ini juga ditengarai sebagai puncak dari konklusi politik PKB bersama KKIR yang di ambang friksi.
Seberapa kuat potensi elektoral PKB sehingga dengan yakin Cak Imin berani sesumbar dan menjamin kemenangan bagi Bacapres yang berkoalisi dengannya?
AHY memberikan arahan kepada kader Partai Demokrat buntut terbongkarnya duet Anies-Cak Imin. AHY menyatakan Demokrat move on dari Anies dan Koalisi Perubahan.