Sisa 3 Bulan, Anggaran Dinas PUTR Sulsel Rp 1 T Baru Terserap Rp 210 M

Sisa 3 Bulan, Anggaran Dinas PUTR Sulsel Rp 1 T Baru Terserap Rp 210 M

Xenos Zulyunico Ginting - detikSulsel
Kamis, 22 Sep 2022 21:36 WIB
Rapat Komisi D DPRD Sulsel dengan Dinas PUTR Sulsel
Rapat Komisi D DPRD Sulsel dengan Dinas PUTR Sulsel (Foto: Xenos/detikSulsel)
Makassar -

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Dinas PUTR) Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat anggaran Rp 1 triliun lebih di APBD 2022 namun anggaran baru terserap Rp 210 miliar. Padahal sisa waktu penggunaan anggaran tahun ini tersisa 3 bulan.

"Dari 11 program, realisasi keuangan sampai saat ini Rp 210 miliar atau 20,53 persen. Sedangkan realisasi fisik 25,07 persen," ungkap Kadis PUTR Sulsel, Astina Abbas dalam rapat kerja Komisi D DPRD dengan agenda pembahasan RAPBD-P 2022 di Gedung DPRD Sulsel, Kamis (22/9/2022).

Astina berdalih rendahnya realisasi keuangan Dinas PUTR akibat terkendala manajemen kontraktor. Khususnya terkait kemampuan keuangan kontraktor yang tidak dipersyaratkan saat lelang. Sehingga ketika pekerjaan dilaksanakan tidak dapat berjalan dengan maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rata-rata itu karena manajemen kontraktor. Sekarang itu alat kan tidak dipersyaratkan untuk punya, sewa bisa. Terus kemampuan keuangan (kontraktor) juga tidak dipersyaratkan dalam lelang," jelasnya.

Astina mengatakan, untuk mengatasi rendahnya realisasi keuangan dan realisasi fisik di Dinas PUTR pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan terhadap kontraktor. Bahkan Astina mengaku pengawasan dilakukan setiap hari.

ADVERTISEMENT

"Jadi kita ini memang sekarang kita pantau perhari. Kita pantau terus ini rekanan. Ketersediaan alat, pekerja dan material," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulsel John Rende Mangontan menyoroti regulasi proses tender yang tidak mempertimbangkan kemampuan keuangan kontraktor.

"Mungkin yang perlu kita lakukan sekarang ini, bolehkan diubah regulasi dalam hal proses tender? Jangan hanya asal mengenai sewa menyewa, tidak melihat rekening korannya (kontraktor) terus kemudian mengenai kesiapan mereka kemudian langsung mau dimenangkan saja," ujar John pada kesempatan yang sama.

John menilai banyak pekerjaan dari kontraktor rekanan Dinas PUTR yang tidak berjalan maksimal karena sejak awal sudah banting harga hingga 20 persen. Hal itu dilakukan agar dapat memenangkan tender.

"Jangan hanya karena banting harga 20 persen langsung diterima, ternyata kita lihat di Sulsel beberapa tahun terakhir ini. Bagaimana hasilnya di lapangan? Karena apa? Karena banting harga semua. Padahal yang kita kejar ini kan asas manfaatnya," katanya.




(tau/sar)

Hide Ads