.webp)
DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima laporan jika anggaran Rp 66,2 miliar Stadion Mattoanging tidak bisa terealisasi tahun ini. Pemprov Sulsel disebut mengalami banyak hambatan dalam pelaksanaan proyek strategis tersebut.
"Jadi kan begini, pada saat rapat pra pembahasan, Dispora sudah sampaikan itu anggaran tidak mungkin direalisasikan. Pertama karena ada gugatan. Itu yang tadi disampaikan kehati-hatian," ungkap Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Rahman Pina kepada detikSulsel, Rabu (21/9/2022).
Rahman Pina menambahkan, Pemprov Sulsel juga sampai sekarang belum melakukan tender pembangunan Stadion Mattoanging. Pertimbangan masa tahun anggaran pun sudah mepet kalaupun proses tender dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bayangkan, tender belum selesai. Masa tender itu 45 hari. Dengan demikian kan tidak mungkin lagi mereka bangun stadion tahun ini, dalam sisa waktu kurang lebih dua bulan ke depan kan nggak mungkin lagi," tambahnya.
Pemprov Sulsel juga dikatakan sudah pesimis bisa merealisasikannya tahun ini. Menurutnya, Pemprov Sulsel hanya bisa melaksanakan perencanaannya saja, sementara fisiknya akan sulit dilakukan tahun ini.
"Mereka (Pemprov) juga sampaikan tidak mungkin dipakai. Toh kalau ada jalan pada saat rapat di komisi paling maksimal itu hanya untuk (pekerjaan) persiapan. Itu anggaran yang mungkin terserap paling tinggi Rp 1 sampai Rp 6 miliar. Itu untuk tahap persiapan," imbuh Rahman Pina.
Legislator Fraksi Golkar ini merekomendasikan agar anggaran Rp 66,2 miliar dialihkan ke program lain. Khususnya untuk program pengembangan sarana dan prasarana olahraga lainnya.
"Daripada dana itu terpendam, tidak digunakan, lebih baik kita gunakan (untuk kepentingan lain)," katanya.
Rahman Pina mengusulkan, agar anggaran Stadion Mattoanging dihibahkan ke Pemkot Parepare. Dana tersebut bisa digunakan untuk peningkatan infrastruktur Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.
"Pertama ini kan misalnya Pemkot Parepare lagi semangat-semangatnya untuk bangun, merenovasi stadion dari 20 ribu kemudian bisa menjadi 30 ribu kapasitas penonton. Itu kan luar biasa. Pemprov mesti ada ambil bagian dalam proses itu," ucap Rahman Pina.
Opsi lainnya kata Rahman Pina, anggaran Stadion Mattoanging bisa dialihkan untuk membantu penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel 2022. Event keolahragaan yang digelar di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba sebagai tuan rumah.
"Yang kedua, Pekan Olahraga Provinsi ini belum ada anggarannya. Kenapa kita tidak sekalian manfaatkan dana ini untuk bantu itu," ujarnya.
"Yang ketiga, di daerah-daerah terpencil itu banyak sekali sekolah-sekolah yang kursinya tidak ada. Kenapa itu tidak kita benahi?" sambung Rahman Pina.
Menurutnya untuk kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging dimaksimalkan Pemprov Sulsel pada tahun anggaran 2023. Anggarannya bisa diusul hingga Rp 300-400 miliar.
"Nah nanti tahun 2023 ya, (baru) kita benar-benar memaksimalkan anggaran untuk stadion. Kalau kebutuhannya misalnya sekitar Rp 400 miliar, Rp 200 (miliar) hingga Rp 300 (miliar), sehingga nanti di (APBD) perubahan 2023 kita tinggal tambahkan sisanya Rp 100 (miliar) kan selesai," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Sulsel, Abdul Hayat Gani mengatakan semua usulan dari DPRD akan ditampung. Kemudian dibahas lebih lanjut pada tahap pembahasan komisi.
"Kan sudah jawabannya tadi. Semua kita tampung, kita bahas di komisi," ujar Abdul Hayat kepada wartawan usai sidang Paripurna di DPRD Sulsel, Rabu (21/9).
Pihaknya berkomitmen tetap melanjutkan Stadion Mattoanging. Namun dia berdalih tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Kalau (Stadion) Barombong, ya kita terima semua usulan dulu. Bahwa itu keputusan, nanti kebijakan Pak Gubernur," papar Hayat.
(sar/hsr)
