Dana Alkes RS Regional Bone Rp 47 M Terancam Dicoret, Fisik Bangunan Baru 9%

Dana Alkes RS Regional Bone Rp 47 M Terancam Dicoret, Fisik Bangunan Baru 9%

Xenos Zulyunico Ginting - detikSulsel
Jumat, 16 Sep 2022 17:50 WIB
Rapat di DPRD Sulsel membahas proyek RS Regional Pemprov Sulsel
Rapat di DPRD Sulsel membahas proyek RS Regional Pemprov Sulsel (Foto: Xenos/detikSulsel)
Makassar -

Pembangunan proyek rumah sakit (RS) Regional milik Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) di Bone disoroti Komisi E DPRD Sulsel lantaran progres proyek fisik bangunan baru sekitar 9 persen. Anggaran alat kesehatan (alkes) RS tersebut yang dianggarkan Rp 47 miliar terancam dicoret.

"Karena ini kan pengadaan untuk alkesnya tahun ini yang begitu besar Rp 47 (miliar) dan memang sebenarnya dari awal pengadaan alkes ini kita tidak setuju Komisi E," ungkap Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Mangunsidi Massarapi saat rapat kerja dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Jumat (16/9/2022).

Legislator Fraksi Gerindra ini menilai proyek fisik RS Regional di Bone cukup lamban. Ini lantaran konstruksi bangunan baru berjalan pada bulan Juli tahun ini. Sehingga progresnya baru di kisaran 9%. Padahal menurutnya, Kepala Dinkes menjanjikan merencanakan konstruksi berjalan sejak awal tahun anggaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata meleset. Karena saya sarankan, kalau bisa untuk pengadaan alkesnya ini kita drop saja. Kan maksimal realisasi oleh penyedia itu 66 persen, ya itulah progres fisik. Jadi kalaupun itu rampung Pak Ketua, tidak bisa dioperasionalkan," bebernya.

Pihaknya mengusulkan agar alkes nanti dianggarkan di APBD 2023. Apalagi proyek fisik RS Regional Bone dilakukan dengan skema multiyears. Sehingga nanti pengadaan alkes dianggarkan kembali bersamaan dengan anggaran lanjutan fisik RS tersebut.

ADVERTISEMENT

"Karena itu saya minta supaya pengadaan alkes ini ita drop saja dulu. Kemudian nanti di 2023 itu akan kita anggarkan kembali bersamaan dengan kelanjutan daripada pembangunan rumah sakit yang ada di Bone itu," jelasnya.

Sementara, Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina menuturkan memang aneh jika alkes sudah dianggarkan sementara bangunan RS dipastikan tidak akan selesai tahun ini. Bahkan estimasi fisik RS terealisasi 66% di akhir tahun ini terlalu tinggi karena sisa 3 bulan kedepan untuk penyerapan anggaran.

"Logika sederhananya, di mana kita mau taruh ini alat? Bangunannya saja belum ada," tuturnya.

Plt Kepala Dinkes Sulsel, Arman Bausat menyebut realisasi fisik proyek RS Regional di Bone memang baru sekitar 9%. Namun tahun ini pihaknya akan mengebut realisasi fisiknya. Targetnya tahun ini progres fisiknya sudah mencapai 66%.

"Itu sudah fungsional. Emergency, poliklinik dan perawatan terbatas. Itu fungsional. Adapun alkes-alkes yang belum sempat ditempatkan karena belum selesai pembangunannya itu akan disimpan di gudang," jelasnya.




(tau/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads