SD di Polman Disegel Tukang gegara Upahnya Belum Dilunasi Kontraktor

Sulawesi Barat

SD di Polman Disegel Tukang gegara Upahnya Belum Dilunasi Kontraktor

Abdy Febriady - detikSulsel
Senin, 12 Sep 2022 17:30 WIB
Bangunan sekolah dasar negeri (SDN) 062 Pallembongan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) disegel sejumlah tukang.
Foto: Abdy Febriady/detikcom
Polewali Mandar - Bangunan sekolah dasar negeri (SDN) 062 Pallembongan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) disegel sejumlah tukang. Penyegelan dilakukan karena kontraktor belum melunasi upah tukang dan buruh saat sekolah tersebut dibangun.

Pantauan detiksulsel di Desa Batupanga Daala, Kecamatan Luyo, Polman, Senin (12/9/2022), aksi penyegelan dilakukan warga menggunakan sejumlah balok kayu yang dipasang melintang di pintu gerbang sekolah. Pada bagian tengah balok kayu diberi potongan tripleks berukuran kecil bertuliskan 'Disegel Karena Upah Tukang Belum Dibayar'.

"Kami sudah bosan dijanji, sejak awal sudah dijanji-janji, tapi sampai sekarang belum dilunasi,"ujar Taufik (41), salah satu tukang bangunan yang menuntut pelunasan upah.

Taufik mengungkapkan proses pembangunan tujuh ruangan di SDN 062 Pallembongan dimulai pada awal bulan Agustus tahun 2021 dan selesai pada awal Januari 2022. Namun sampai sekarang upah pekerja belum juga dilunasi.

"Rekanan sudah tidak mau angkat telepon, padahal sudah lama selesai pembangunan sekolah, sudah hampir delapan bulan," ungkapnya.

Diakui Taufik proses pembangunan sekolah ini melibatkan sedikitnya 15 warga setempat. Adapun upah yang mereka tuntut nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

"Ada 15 pekerja semuanya warga lokal, total upah yang kami tuntut masih ada sekira Rp 30 juta rupiah," bebernya.

Sementara itu, seorang tukang lainnya yang bernama Wawan (42) mengungkapkan sebelum proses pembangunan dimulai pihak rekanan menjanjikan pembayaran upah dilakukan setiap 15 hari sekali. Namun perjanjian tersebut tidak terealisasi.

"Kita pernah mogok (kerja) setengah bulan, karena perjanjian per setengah bulan dibayar, ternyata tidak begitu," ujarnya dengan nada kesal.

Saat ini Wawan mengaku bingung karena pemilik warung tempatnya berhutang selama bekerja sudah minta segera dilunasi. Namun upah selama bekerja di SDN 062 Pallembongan belum juga dibayarkan padahal itu yang menjadi harapan untuk melunasi utangnya.

"Kita ditagih terus pemilik warung, karena selama bekerja (menjadi tukan) kita kerap ambil rokok dan beras untuk kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.

Mewakili seluruh pekerja bangunan di sekolah tersebut, Wawan mengaku aksi penyegelan akan diakhiri jika upah mereka dilunasi.

"Kalau sudah selesai (upah dilunasi), kita akan buka (segel)," kata Wawan.

Aksi penyegelan ini dilakukan warga setempat yang menjadi pekerja bangunan sekolah pada Minggu (11/9/2022). Sebelum penyegelan warga sudah menyampaikan rencana aksi ini kepada pihak sekolah.

"Yang saya dengar pemicu aksi penyegelan terkait masalah upah yang belum diselesaikan," tutur salah satu guru SDN 062 Pallembongan, Camek (56) yang diwawancara terpisah.

Meski begitu, Camek menyebut jika aksi penyegelan ini tidak mempengaruhi proses belajar mengajar para murid.

"Proses belajar tidak terganggu, murid masih tetap belajar di sekolah," terangnya.


(hsr/hmw)

Hide Ads