Kisah Pemuda di Mamuju 7 Kali Gagal Daftar TNI-Polri Tapi Masih Coba Lagi

Sulawesi Barat

Kisah Pemuda di Mamuju 7 Kali Gagal Daftar TNI-Polri Tapi Masih Coba Lagi

Hafis Hamdan - detikSulsel
Minggu, 11 Sep 2022 22:01 WIB
Ridwan Ramadhan.
Foto: Ridwan Ramadhan. (dok. istimewa)
Mamuju - Seorang pemuda bernama Ridwan Ramadhan (21) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) tak patah arang mewujudkan cita-citanya menjadi abdi negara. Dia sudah 7 kali gagal daftar TNI maupun Polri namun tak menyurutkan niatnya mencoba lagi.

Selama 2 tahun terakhir, Ridwan sudah 6 kali gagal saat mendaftar TNI. Kemudian 1 kali gagal saat mencoba peruntungan mendaftar menjadi Polri.

Ridwan pertama kali mencoba peruntungan di Korem 142/Tatag Mamuju pada 2020 lalu. Dia mendaftar Bintara TNI-AD namun gugur pada tes pantukhir daerah.

Di tahun yang sama, ia kembali mendaftar Tamtama gelombang II, namun kembali kandas di pantukhir. Ridwan lantas mencoba lagi mendaftar di Bintara TNI AL, tapi gagal di tes psikologi.

"Tiga kali saya daftar 2020, dua gagal di pantukhir satunya di psikologi," kata Ridwan kepada detikcom, Minggu (11/9/2022).

Belajar dari kesalahan, pemuda kelahiran Tinambung, Polewali Mandar (Polman) itu kembali mencoba di tahun 2021. Usai menjalani latihan panjang, ia lalu mendaftar Tamtama TNI-AD pada gelombang I dan II di Korem Mamuju, namun lagi-lagi kandas di pantukhir.

Ridwan lalu mencoba peruntungan di Bintara TNI-AD pada 2021. Sempat lulus di Sulbar, namun lagi-lagi ia tak mampu melewati alokasi pantukhir daerah saat tes di Makassar.

"Setelah gagal sebelumnya 2020 itu, saya latihan terus. Saya daftar lagi di tahun berikutnya Tamtama dan Bintara, cuman memang belum rezeki kembali gagal di pantukhir," tuturnya.

Setelah 6 kali gagal daftar TNI, pada 2022 Ridwan mencoba peruntungannya di Bintara Polri di Polda Mamuju. Namun, setelah lolos rangkaian tes ke-6 dan tersisa 2 kali tes lagi, ia terkena musibah gempa Mamuju bermagnitudo 5,8 pada Juni 2022 lalu.

Saat gempa terjadi, ia bergegas keluar dari rumahnya dan tak sengaja menginjak pecahan keramik yang berada di sekitaran pagar rumahnya. Akibatnya ia mengalami luka robek pada kaki dan betis kanan.

"Sudah saya lewati tes ke-6 untuk Bintara Polri itu, cuman gempa waktu itu toh, saya keluar rumah pas injak pecahan keramik, saya dibawa ke rumah sakit sama tetangga. Dijahit semua luka, 29 jahitan semua di betis sama kaki kanan," beber Ridwan.

Akibat luka yang dialaminya, ia harus mengistirahatkan diri dan memupus harapannya untuk bisa menyelesaikan tes Bintara Polri itu. Namun Ridwan tak patah arang. Ia mengaku selama masih ada kesempatan, ia akan terus mencoba untuk daftar Tentara atau Polisi yang sudah menjadi cita-citanya sejak dulu.

"Saya mau daftar lagi ini Tamtama Brimob tahun ini, selagi masih bisa dan terus latihan, belajar dari kesalahan harus dicoba lagi daftar. Kan tidak ditahu rezeki, siapa tahu di sini mi (lulus Tamtama Brimob)," pungkasnya.

Sementara itu, Ayah Ridwan, Ramli mengatakan akan terus mendukung usaha dan perjuangan anaknya untuk meraih apa yang dicita-citakan. Ia meminta agar kesempatan di usia muda dapat digunakan sebaik mungkin.

"Tetap semangat jangan putus asa. Coba terus saja selagi masih ada kesempatan. Jangan dibuang-buang kesempatan selagi usia masih cukup untuk daftar. Orang tua selalu doakan yang terbaik dan memberikan dukungan penuh," ucap Ramli.


(asm/tau)

Hide Ads