Viral di media sosial bayi berusia 9 bulan di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dianiaya sadis oleh ibu kandungnya sendiri. Korban dianiaya dengan cara dicekik menggunakan kain.
Dalam video beredar, bayi malang itu sedang berada di atas tempat tidur. Lalu tampak leher bayi dililit selembar kain.
Tampak sang bayi dicekik oleh ibunya menggunakan kain tersebut. Selanjutnya kain itu terus diputar sehingga membuat sang bayi tampak menderita karena kesulitan bernapas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya bayi itu terlihat menangis karena kesakitan. Belakangan diketahui peristiwa penganiayaan itu terjadi di Kelurahan Bengkol, Perumahan Puri Permai, Manado, Sulut, pada Januari 2022 lalu.
Ayah bayi yang bernama Ronald Sumolang (38) mengatakan insiden tersebut terjadi di rumahnya di Kelurahan Bengkol, Kota Manado. Pada saat kejadian dirinya tak berada di rumah.
"Video itu sebenarnya sudah dari bulan Januari. Saya tidak langsung posting, karena saya beranggapan jika di-posting akan heboh seperti sekarang ini, dan itu (pelaku) istri saya," kata Ronald, Sabtu (10/9/2022).
Ronald menjelaskan awalnya dia dan istrinya terlibat cekcok karena masalah rumah tangga. Pada saat itu urusan pekerjaan ia sedang tugas luar ke Gorontalo. Kemudian sang istrinya menelepon beberapa kali namun tidak diangkat.
"Ceritanya karena waktu itu dia telepon tapi saya tidak angkat. Memang ada permasalahan sehingga dia telepon saya tidak angkat," ujarnya.
Tak berselang lama istrinya lalu membuat video penganiayaan dan dikirimkan kepadanya melalui WhatsApp. Namun tak lama setelah dikirim video tersebut langsung dihapus.
Beruntung kata Ronald, sekalipun video tersebut telah dihapus istrinya namun karena video itu sempat dikirim ke rekannya sehingga berhasil disimpan oleh rekannya.
"Dia rekam dan kirim, tapi dia langsung hapus. Tetapi karena waktu itu saya panik, jadi saya share itu video sehingga masih tersimpan," katanya.
Ronald menjelaskan bahwa istrinya tahu kalau dirinya sangat menyayangi anaknya sehingga istrinya menggunakan cara tersebut untuk mengancam dirinya.
"Pernyataannya karena dia tahu saya sayang anak, makanya dia pakai anak untuk ancaman," imbuhnya.
Ronald menegaskan bahwa dirinya berencana akan melaporkan peristiwa penganiayaan itu kepada polisi. Namun karena dirinya tak terlalu paham dengan masalah hukum sehingga ia masih akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian sebelum membuat laporan.
Ronald menambahkan pagi tadi ada anggota Polresta Manado yang datang ke rumah untuk meminta keterangan terkait dengan video viral itu. Namun karena dirinya tak berada di rumah sehingga ia belum memberikan klarifikasi.
"Menurut mama saya katanya polisi yang datang di rumah disarankan ke Polresta. Nanti kalau diarahkan buat laporan, saya buat laporan," katanya.
Sementara dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait kasus tersebut.
"Sampai saat ini Sat Reskrim Polresta Manado belum ada terima laporan," ujarnya.
(hsr/hmw)