Pengakuan Penjual Bangkai Sapi di Mamuju Daging Dijual untuk Pakan Udang

Sulawesi Barat

Pengakuan Penjual Bangkai Sapi di Mamuju Daging Dijual untuk Pakan Udang

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 10 Sep 2022 08:00 WIB
Bangkai sapi diduga diracun di Mamuju.
Bangkai sapi diduga diracun di Mamuju. Foto: Istimewa
Mamuju -

Penjual daging bangkai sapi yang mati diduga diracun milik warga Desa Kabuloang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengaku menjualnya ke pemilik empang. Bangkai sapi tersebut dijual sebagai pakan udang.

Pengakuan tersebut diungkapkan Kapolsek Kalukku Iptu Djutson. Informasi itu ia dapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan penjual bangkai sapi ke pemilik empang bernama Nurdin.

"Nurdin menyampaikan kepada pemilik sapi lebih baik dijual ke pangempang (pemilik empang) karena bagus sebagai makanan udang," ungkap Iptu Djutson dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (9/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, Nurdin awalnya mendengar kabar ada 2 sapi mati. Ia lalu inisiatif menawarkan ke pemilik sapi agar bangkainya dijual ke peternak udang sebagai pakan. Orang tua Syawaludin lalu menyuruh Nurdin mencari peternak dimaksud.

"Kemudian Nurdin menghubungi Jaiban (pemilik empang) yang beralamat di Panamba Desa Kalukku Barat bahwa ada sapi mati di Kabuloang 2 ekor," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Pembeli bangkai sapi itu kemudian datang tak lama setelahnya. Jaiban bertemu Nurdin lalu menanyakan harga dan dibanderol Rp 3 juta. Mereka kemudian sepakat lalu menggorok leher sapi dan mengeluarkan isi perutnya.

"Dari hasil penjualan sapi tersebut Nurdin memberikan uang sebanyak Rp 1 juta kepada pemilik sapi dan sisanya Rp 2 juta dibayarkan di belakang," terangnya.

Polisi Cari Pembeli Bangkai Sapi

Djutson mengungkapkan, dari hasil penelusuran pihaknya menemukan ternyata Jaiban bukan warga Dusun Panamba, Desa Kalukku Barat sebagaimana dikatakan Nurdin. Namun, Jabian disebut memang memiliki adik di desa tersebut bernama Jaidi.

Menurut pengakuan Jaidi, kata dia, kakaknya tinggal di Desa Tommo 2, Kecamatan Papalang, Mamuju. Jaidi mengatakan sang kakak sudah sebulan tidak mengunjungi Dusun Panamba.

Djutson mengatakan berdasarkan analisis kepolisian, kemungkinan daging bangkai sapi tersebut dibawa Jaiban ke Tommo 2.

"Analisa kami (Polsek Kalukku) bahwa sapi yang diduga diracun dibawa oleh Jaiban ke Tommo 2," ungkapnya.

Sampai saat ini, Djutson mengaku masih mencari Jaiban untuk dimintai keterangan terkait bangkai sapi yang dibelinya. Selain itu, ia turut menyayangkan tidak adanya laporan warga terkait peristiwa itu.

"Seandainya cepat dilaporkan kami hubungi dokter hewan untuk memperjelas apakah benar sapi tersebut mati karena makan racun, kebetulan sekarang marak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak," imbuhnya.




(asm/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads