Pemilik dua ekor sapi yang mati mendadak diduga diracun di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Syawaluddin mengaku curiga kepada orang yang menjual bangkai sapinya. Hal ini lantaran leher bangkai sapi tersebut digorok sebelum dijual.
"Itu juga dasar saya membuat postingan di medsos karena sapi itu digorok, kalau untuk pakan mustahil digorok," kata Syawaluddin saat dihubungi, Jumat (9/9/2022).
Syawaludin menuturkan, awalnya setelah sapi tersebut ditemukan mati, salah satu warga bernama Nurdin meminta agar bangkai sapi itu dijual ke peternak ikan dan udang. Ibunya lalu mengizinkan dengan catatan hasil penjualan dibagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak lama datangmi ini pembeli, baru ditahu kalau ini pembeli dari Desa Tommo. Hari itu Nurdin mau serahkan uang ke ibuku tapi ditolak karena perasaannya tidak enak," ungkapnya.
Uang hasil penjualan bangkai sapi itu kemudian diterima ibu Syawaluddin keesokan harinya. Syawaluddin mengaku meminta ibunya menyimpan uang tersebut agar bisa menjadi alat bukti.
"Besoknya setelah penjualan, datang Nurdin serahkan itu uang, saya tanya memang ibuku kalau ada datang bawa uang ambil saja simpan jadi bukti," katanya.
Syawaludin kemudian mengatakan ada yang aneh ketika dua ekor sapi milik ibunya mendadak ditemukan mati. Di sebelah sapi, kata dia, ditemukan plastik sisa racun dari pupuk. Hal lain adalah pembeli tiba dalam waktu singkat di desanya setelah ditelepon oleh Nurdin.
"Ada plastik bekas pupuk samping sapi, kedua saya heran kalau untuk pakan kenapa harus digorok lehernya itu sapi. Sama itu pembeli dia tiba di desa kurang lebih satu jam, sementara jaraknya biasa itu 2 jam dari Desa Tommo ke Kabuloang," ucapnya.
Selain itu, Syawaluddin mengemukakan bawha kejadian sapi mati mendadak diduga diracum di desanya bukan pertama kali terjadi. Sementara menurut informasi yang ia peroleh, pembeli bangkai sapi di desanya itu merupakan orang yang sama setiap ada kejadian serupa.
"Bukan yang pertama, baru infonya itu terus ji pembelinya kalau ada sapi mati," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kalukku Iptu Djutson mengaku belum menemukan pembeli bangkai sapi yang diketahui bernama Jaiban. Ia belum bisa memastikan alasan bangkai sapi tersebut digorok lehernya. Djutson mengatakan, berdasarkan analisis kepolisian, kemungkinan daging bangkai sapi tersebut dibawa Jaiban ke Tommo 2.
"Analisa kami (Polsek Kalukku) bahwa sapi yang diduga diracun dibawa oleh Jaiban ke Tommo 2," terang Djutson, saat dikonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, dua ekor sapi mati mendadak di Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Minggu (4/9). Pemilik sapi Syawaluddin menduga kedua hewan ternaknya tersebut sengaja diracun oleh seseorang.
Setelah kejadian itu, ada warga setempat yang ingin menjual daging sapi tersebut. Sapi itu kemudian dijualnya ke salah satu pemasok daging di pasaran.
(asm/tau)