Jeritan Warga Enrekang Berhari-hari Terisolir gegara Tanah Bergerak

Jeritan Warga Enrekang Berhari-hari Terisolir gegara Tanah Bergerak

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 04 Sep 2022 08:00 WIB
Warga Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah 2 hari terisolasi akibat fenomena tanah bergerak.
Foto: Kondisi di Desa Labuku. (dok.ist)
Enrekang - Fenomena tanah bergerak membuat warga Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjerit. Warga sudah berhari-hari terisolir lantaran akses jalan terputus.

Kepala Desa Labuku Abdul Wahab mengatakan, selain memutus akses jalan, sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi ini dialami warga sudah sejak Selasa (30/8) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.

"Sudah 4 hari. Warga (di Desa Labuku) belum bisa keluar masuk Desa karena jalan rusak semua karena pergeseran," kata Abdul Wahab kepada detikSulsel, Sabtu (3/9/2022).

Di Desa Labuku, kata Wahab, ada kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak tanah bergerak. Dia mencatat ada 23 unit rumah yang mengalami rusak berat.

"Di sini kurang lebih ada 300 KK, 23 rumah dan jalan desa rusak berat. Ada 30 KK yang mengungsi di tenda pengungsian," sebutnya.

Hingga saat ini, struktur tanah di Desa Labuku masih sering mengalami pergerakan. Hal ini membuat warga desa masih takut untuk berdiam di rumah. Mereka memilih berada di tenda pengungsian atau ke rumah keluarga yang lebih aman.

"Ada di tenda ada juga ke rumah kerabat yang lebih aman. Karena sekarang itu tanahnya masih terus bergerak jadi warga takut juga," ucapnya.

Pemkab Akui Sudah Salurkan Bantuan

Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda mengutarakan, Pemkab Enrekang sudah menyalurkan bantuan berupa sembako ke Desa Labuku. Bantuan disalurkan untuk mengantisipasi krisis pangan yang dialami warga desa.

Pasokan listrik dan air bersih juga disebutnya sudah tersedia. Pihaknya menurunkan 1 mobil tangki berisi air bersih di Desa Labuku.

"Kita sudah salurkan sembako. Ada tenda pengungsian dan anggota kita juga di sana. Kita selalu pantau, untuk antisipasi krisis pangan. Listrik sudah menyala kemarin, tangki air bersih kami sudah kerahkan," kata dia.

Wakil Bupati Enrekang Asman pun turut memberi perhatian terhadap warga yang terdampak tanah bergerak. Pihaknya akan segera melakukan relokasi 23 rumah yang rusak berat.

Selain itu, Pemkab Enrekang juga akan membuat jalur alternatif menuju Desa Labuku. Sehingga, warga yang terdampak bisa kembali mendapatkan akses yang layak.

"Solusinya kita diskusikan tadi bersama, mungkin akan direlokasi. Kita akan buatkan jalur alternatif, sekaligus nanti sebagai tempat relokasi," jelasnya.


(asm/hmw)

Hide Ads