1 Desa di Enrekang Gelap Gulita gegara Terdampak Tanah Bergerak

1 Desa di Enrekang Gelap Gulita gegara Terdampak Tanah Bergerak

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 31 Agu 2022 23:43 WIB
Rumah warga di Enrekang rusak akibat tanah bergerak.
Foto: Rumah warga di Enrekang rusak akibat tanah bergerak. (dok. istimewa)
Enrekang -

Fenomena tanah bergerak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat listrik di Desa Labuku, Kecamatan Maiwa padam. Akibatnya, ratusan warga di desa tersebut terisolir.

"Cuma 1 desa yang listriknya padam, karena terdampak tanah bergerak. Kalau 2 desa lainnya itu tidak ji," kata salah seorang warga desa, Abdul Majid kepada detikSulsel, Rabu (31/8/2022).

Abdul mengungkapkan, saat ini Desa Labuku terisolir. Selain karena listrik padam, banyak jalan yang rusak sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terisolir. 2 Desa lainnya juga seperti itu, Tapong dan Lebani. Kalau Lebani ada longsor setinggi 40 meter yang menutupi badan jalan. Itu longsornya dari tebing ketinggian 500 meter," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan BPBD Enrekang Samsul Bahri ST mengutarakan padamnya listrik di Desa Labuku dikarenakan ada 3 tiang listrik yang rubuh karena tanah bergerak.

ADVERTISEMENT

"Ada 3 tiang listrik yang jatuh. Tadi sudah ada PLN yang ke sana," ucapnya.

Samsul juga membeberkan, ada ratusan warga yang terisolir di 3 desa tersebut. Saat ini kata dia, pihaknya sudah proses menyalurkan bantuan ke 3 desa itu sesuai arahan Bupati Enrekang Muslimin Bando.

"1 Desa itu ada kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK) yang terisolir. Sesuai arahan Bupati tadi, malam ini kami sudah bergerak salurkan bantuan. Nanti juga ada posko yang didirikan di sana," bebernya.

Fenomena tanah bergerak di Kabupaten Enrekang, membuat rumah warga dan jalan rusak berat. Sedikitnya 20 rumah terdampak dan 3 desa terisolir.

"Ini fenomena tanah bergerak dan bersamaan dengan tanah longsor juga. Jadi ada 3 desa yang terdampak," kata Kabid Kedaruratan BPBD Enrekang, Samsul Bahri kepada detikSulsel, Rabu (31/8).

Samsul mengungkapkan 3 desa terdampak tanah bergerak dan longsor ialah Desa Tapong, Lebani, dan Labuku di Kecamatan Maiwa, Enrekang. Tanah bergerak ini terjadi pada, Selasa (30/8) sekitar pukul 03.00 Wita.

"Tanah bergerak terjadi saat warga sedang beristirahat pukul 03.00 subuh, yang paling parah itu di Desa Labuku. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ungkapnya.




(asm/sar)

Hide Ads