Sudah 4 Hari Warga Desa Labuku Enrekang Terisolir Akibat Tanah Bergerak

Sudah 4 Hari Warga Desa Labuku Enrekang Terisolir Akibat Tanah Bergerak

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 03 Sep 2022 14:50 WIB
Tanah bergerak di Desa labuku, Kecamatan Meiwa, Kabupaten Enrekang.
Tanah bergerak di Desa labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang. (Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Enrekang - Warga Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah terisolasi selama 4 hari akibat fenomena tanah bergerak. Pergeseran tanah ini merusak akses jalan hingga bangunan di sejumlah desa di Enrekang.

"Sudah 4 hari. Warga (di Desa Labuku) belum bisa keluar masuk Desa karena Jalan rusak semua karena pergeseran," kata Kepala Desa Labuku, Abdul Wahab kepada detikSulsel, Sabtu (3/9/2022).

Wahab mengungkapkan, kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Desanya. Sebanyak 23 unit rumah mengalami rusak berat.

"Di sini kurang lebih ada 300 KK, 23 rumah dan jalan desa rusak berat. Ada 30 KK yang mengungsi di tenda pengungsian," ungkapnya.

Wahab menambahkan, hingga saat ini struktur tanah di Desa Labuku masih sering mengalami pergerakan. Sehingga warga desa masih takut untuk berdiam di rumah dan memilih berada di tenda pengungsian atau ke rumah keluarga yang lebih aman.

"Ada di tenda ada juga ke rumah kerabat yang lebih aman. Karena sekarang itu tanahnya masih terus bergerak jadi warga takut juga," ucapnya.

Kepala BPBD Enrekang, Arsil Bagenda mengutarakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang sudah menyalurkan bantuan berupa sembako ke Desa Labuku. Hal ini kata dia, untuk mengantisipasi krisis pangan yang dialami warga desa.

Arsil menambahkan pasokan listrik dan air bersih juga sudah tersedia. Pihaknya menurunkan 1 mobil tangki berisi air bersih di Desa Labuku.

"Iya, kita sudah salurkan sembako. Ada tenda pengungsian dan anggota kita juga di sana. Kita selalu pantau, untuk antisipasi krisis pangan. Listrik sudah menyala kemarin, tangki air bersih kami sudah kerahkan," ujarnya.

Terpisah, Wakil Bupati Enrekang, Asman menjelaskan, pihaknya akan segera melakukan relokasi 23 rumah yang terdampak rusak berat akibat pergerakan tanah. Selain itu, akan dibuatkan jalur alternatif menuju Desa Labuku.

"Solusinya kita diskusikan tadi bersama, mungkin akan direlokasi. Kita akan buatkan jalur alternatif, sekaligus nanti sebagai tempat relokasi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, terdapat 3 Desa yang terdampak tanah bergerak dan longsor yakni Desa Tapong, Lebani, dan Labuku. Kejadian tanah bergerak ini terjadi sekitar pukul 03.00 WITA, Selasa (30/8) kemarin.

Dua desa yang sebelumnya juga terisolir yakni Tapong dan Lebani sudah mulai dapat diakses kendaraan. Hanya saja untuk Desa Labuku masih terisolir akibat rusaknya jalan Desa.


(alk/asm)

Hide Ads