Fenomena tanah bergerak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat rumah warga dan jalan rusak berat. Sedikitnya 20 rumah terdampak dan 3 desa terisolir.
"Ini fenomena tanah bergerak dan bersamaan dengan tanah longsor juga. Jadi ada 3 desa yang terdampak," kata Kabid Kedaruratan BPBD Enrekang, Samsul Bahri kepada detikSulsel, Rabu (31/8/2022).
Samsul mengungkapkan 3 desa terdampak tanah bergerak dan longsor ialah Desa Tapong, Lebani, dan Labuku di Kecamatan Maiwa, Enrekang. Tanah bergerak ini terjadi pada, Selasa (30/8) sekitar pukul 03.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanah bergerak terjadi saat warga sedang beristirahat pukul 03.00 subuh, yang paling parah itu di Desa Labuku. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Akibat fenomena tanah bergerak itu beberapa jalan beton hancur dan sekiranya 20 rumah warga rusak berat. Akses jalan di 3 desa terdampak sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Retakannya sekitar 150 meter. 20 rumah warga juga rusak berat karena bergeser. Tiga desa itu terisolasi karena tidak bisa dilalui," ujar Samsul.
Samsul menambahkan, pihak BPBD Enrekang malam ini sudah melakukan persiapan untuk menyalurkan bantuan. Adapun beberapa keperluan warga yang paling dibutuhkan saat ini yaitu sembako dan selimut.
"Kita sudah mau bergerak untuk salurkan bantuan. Paling dibutuhkan sekarang sembako dan selimut. Ada beberapa warga juga sudah melakukan evakuasi ke rumah kerabat. Kita juga akan dirikan posko di sana," tandas Samsul.
(hsr/asm)