5 Rumah di Mamasa Terdampak Tanah Retak Dibongkar Akibat Longsor

Sulawesi Barat

5 Rumah di Mamasa Terdampak Tanah Retak Dibongkar Akibat Longsor

Abdy Febriady - detikSulsel
Jumat, 02 Sep 2022 17:35 WIB
5 Rumah di Mamasa Terdampak Tanah Retak Dibongkar Akibat Longsor
Foto: dok.ist
Mamasa -

Sebanyak 15 kepala keluarga (KK) di Desa Salumokanan Barat, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) mengungsi akibat tanah longsor. Bahkan ada 5 rumah warga terpaksa dibongkar karena tanah tempat dibangun retak.

"Totalnya ada 15 KK yang mengungsi, selain dari kelima yang sudah dibongkar rumahnya, masih ada 10 kk yang di pinggir jalan poros itu yang sangat terancam ketika longsor susulan terjadi, mereka ketakutan dan sudah mengungsi," kata Kepala Desa Salumokanan Barat, Herman kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).

Herman mengungkapkan peristiwa tanah longsor yang membuat warganya terpaksa mengungsi terjadi di Dusun Salumayang, Desa Salumokanan Barat, Kecamatan Rantebulahan Timur, Sabtu (27/8). Longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi dan adanya aktivitas pengerjaan jalan nasional Trans Mamuju-Mamasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini (longsor) diakibatkan oleh dampak dari pekerjaan jalan nasional dan curah hujan yang juga begitu tinggi," tuturnya.

Belasan rumah warga yang terdampak peristiwa tanah longsor berada di atas kawasan bukit serta sisi jalan trans Mamuju-Mamasa. Selain itu, ada juga bangunan SMP swasta yang terancam apabila terjadi longsor susulan.

ADVERTISEMENT

Herman mengaku Pemerintah Kabupaten Mamasa melalui dinas terkait telah mengirim bantuan untuk meringankan beban warganya yang mengungsi.

"Kemarin Dinas Sosial Kabupaten Mamasa telah menurunkan bantuan, untuk ditujukan kepada warga masyarakat yang mengungsi,"pungkasnya.

Salah satu warga bernama Ratna, mengaku telah mendirikan pondok darurat di lokasi yang dianggap aman. Pondok tersebut dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian, saat hujan kembali mengguyur.

"Itu rumahku di bawah rawan longsor, jadi saya buat pondok di sini. Kalau ada hujan lagi, terpaksa mengungsi karena takut,"pungkas Ratna.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads