Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam hal ini Biro Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) mengakui proyek Stadion Mattoanging sulit ditender tahun ini. Ini lantaran sisa waktu 4 bulan dinilai terlalu mepet untuk bisa merampungkan proyek tersebut tahun ini.
"Dari sisa waktu yang tersedia, saya kira sulit (ditender)," ungkap Kepala Biro Barjas Sulsel Asrul Sani kepada detikSulsel, Jumat (2/9/2022).
Sisa waktu untuk pengerjaan proyek Stadion Mattoanging diketahui tersisa 4 bulan lagi tahun ini. Sementara untuk pelaksanaan tender, membutuhkan waktu sekitar 45 hari untuk mendapatkan pemenang tender. Sehingga sisa waktu dianggap tak lagi memungkinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Ya waktunya sulit," tuturnya.
Sementara, PPK Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Faiz yang dikonfirmasi terpisah terkait progres tender Stadion Mattoanging meminta untuk menghubungi Kabid Humas Sulsel Sultan Rakib. Menurutnya, penjelasan terkait stadion sudah didelegasikan ke Humas Pemprov Sulsel.
"Setiap saat tender bisa dilakukan apabila clean and clear karena anggaran tersedia. 2022 dan 2023 anggaran tersedia," tutur Sultan.
Sultan menambahkan sesuai petunjuk Asisten I Pemprov Sulsel, proyek Stadion Mattoanging ini diupayakan tetap berproses karena anggaran ada dan menjadi amanah di APBD 2022.
"Kita optimis bisa jalan. Hanya saja karena ada persoalan ini sedikit, soal gugatan makanya agak pelan-ki karena kita mengedepankan prudent atau kehati-hatian," tukasnya.
![]() |
DPRD Khawatir Proyek Mattoanging Jadi Beban Bagi Gubernur Selanjutnya
DPRD Sulsel sebelumnya mendesak Pemprov agar mempercepat tender Stadion Mattoanging di Kota Makassar. Proyek ini dikhawatirkan menjadi warisan kepada gubernur sebelumnya seperti rencana Stadion Sudiang dan Stadion Barombong yang kini mangkrak.
"Seperti Sudiang yang diwariskan oleh pak Amin Syam, Barombong yang diwariskan pak Syahrul. Jangan pak Sudirman (ASS) juga nanti mewariskan hal yang sama kepada Gubernur selanjutnya," sindir Wakil Ketua Komisi E Muh Irfan AB kepada detikSulsel, Senin (8/8).
Sejumlah gubernur pendahulu yang gagal menuntaskan pembangunan sarana olahraga ini mestinya jadi pelajaran. Sehingga Irfan AB berharap pembangunan stadion ini tidak menjadi masalah bagi pemerintahan selanjutnya.
"Pemprov kami minta secepatnya agar melakukan tender (Stadion Mattoanging). Kita sudah berada pada triwulan ketiga ini. Nah, jangan sampai kita dibatasi waktu. Masalahnya kan masa jabatan pak Gubernur (Andi Sudirman Sulaiman) ini tinggal satu tahun lagi," jelasnya.
Simak soal rencana pembangunan Stadion Mattoanging era Andi Sudirman..
Rencana Pembangunan Mattoanging Era ASS
Proyek Stadion Mattoanging diketahui awalnya direncanakan akan direnovasi total di era Gubernur Nurdin Abdullah (NA). Rencananya stadion akan dibangun ulang menjadi 40 ribu penonton sehingga dilakukan pembongkaran pada 2020. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 1,1 triliun.
Kemudian di era Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang menjadi Gubernur karena NA terseret kasus korupsi tetap mengupayakan kelanjutan pembangunan stadion. Hanya saja dilakukan sejumlah penyesuaian.
Seperti desain Mattoanging mengalami perubahan. Kapasitasnya diturunkan dari 40.000 menjadi 20.000 kursi. Sehingga kebutuhan anggaran hanya sekitar Rp 381 miliar.
"Kemarin (desain awal) itu 40.000 kursi butuh Rp 1,2 triliun. Ini nanti (desain baru) kapasitas sisa 20.000 dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 381 miliar," ungkap PPID Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Muh Jabal Nur kepada detikSulsel, Kamis (24/3).
Jabal menjelaskan pengerjaan proyek Stadion Mattoanging dilakukan bertahap karena menyesuaikan dengan anggaran. Untuk tahap awal, anggaran yang disiapkan hanya Rp 66,2 miliar.
"Ini belum termasuk pengerjaan tribun. Dana Rp 66,2 miliar ini hanya untuk lapangan utama (field of play), lintasan atletik dan tower-tower lampu," bebernya.
Di era ASS, tender Stadion Mattoanging sudah dilakukan dua kali tender namun selalu gagal karena tak ada pemenang. Rencana tender ketiga masih dalam tahap penyiapan dokumen lelang.