Hujan deras menyebabkan terjadinya tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Peristiwa itu melumpuhkan akses jalan penghubung Mamasa dan Mamuju hingga sempat memicu kemacetan 1,5 kilometer.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi di Desa Tampak Kurra, Kecamatan Tabulahan. Kondisi ini membuat kendaraan dari kedua arah tidak bisa melintas sehingga menimbulkan antrean sepanjang 1,5 kilometer.
"Tebing yang longsor diakibatkan derasnya hujan. Perkiraan tadi sekira tiga jam hampir seluruh wilayah Kecamatan Tabulahan mengalami hujan deras," kata Kapolsek Tabulahan Ipda Samson kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Samson, setidaknya ada empat titik longsor yang melumpuhkan akses jalan wilayah Tabulahan. Namun tak merinci lebih lanjut soal titik-titik longsor tersebut.
"Di sini ada empat titik longsor. Untuk diketahui bersama, dua titik bisa dilalui kendaraan roda dua atau kendaraan bermotor, sementara dua titik selanjutnya tidak bisa dilalui satupun kendaraan baik roda dua maupun roda empat," katanya.
"Antrean kendaraan ini mulai dari bawah, ada sekitar 1 setengah kilo sampai di atas," sambungnya.
Samson mengaku telah menghubungi pihak terkait agar mengirim alat berat untuk membersihkan material longsor. Dia mengaku upaya pembersihan material longsor juga telah dilakukan bersama warga menggunakan alat seadanya.
"Sementara yang sudah kami lakukan bersama masyarakat, melakukan pembersihan secara manual. Kami juga sudah menghubungi pihak alat berat, untuk membawa alat beratnya ke sini untuk melakukan pembersihan jalan," katanya.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan bernama Hendra menyebut longsor yang terjadi kali ini cukup parah lantaran terjadi pada beberapa titik.
"Parah longsornya, ini ada beberapa titik," katanya.
(hsr/hmw)