Kabupaten Mamasa, yang terletak di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki beragam potensi wisata, baik keindahan panorama alam maupun budayanya. Keberagaman itu diperkenalkan dalam pelaksanaan Tondok Bakaru Village Festival tahun 2022.
"Beberapa item kegiatan yang dilaksanakan berhubungan erat dengan kepariwisataan di Mamasa," kata Ketua Panitia Kegiatan, Abdi Latif kepada wartawan, Minggu (28/8/2022).
Pelaksana kegiatan menampilkan pagelaran seni, pameran foto, seni rupa, hingga trip wisata untuk peserta. Kegiatan ini berlangsung di kawasan wisata Hutan Pinus Lenong, Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, Jumat (26/8) sampai Minggu (28/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inti semua ini bagaimana caranya memperkenalkan Tondok Bakaru secara khusus dan Mamasa secara umum kepada publik, tentang apa yang menarik dan apa yang bisa dikunjungi (di Mamasa)," terang Abdi.
Abdi menyebut festival ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah. Para peserta yang hadir mengikuti perkemahan di lokasi kegiatan.
Karena mengusung tema wisata dan budaya, peserta diwajibkan memperkenalkan potensi daerah masing-masing, setidaknya ada 77 penampil dalam festival tersebut. Selain itu ada juga karya seni dan budaya lainnya yang ditampilkan, masing-masing jumlahnya 77 sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia saat ini.
"Kita juga mengusung tema 77 karena masih erat dengan hari ulang tahun Indonesia ke 77, kita ada 77 penampil di panggung seni, ada 77 karya fotografi seni rupa, dan ada 77 bambu berisi makanan khas yang dimasak dalam kegiatan ini," bebernya.
Abdi berharap, Tondok Bakaru Village Festival dapat menjadi ajang mempromosikan potensi Kabupaten Mamasa sebagai salah satu daerah tujuan wisata. Untuk diketahui, kegiatan ini terlaksana atas dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang bekerjasama dengan Malabi Institut.
"Targetnya, setiap peserta dapat memperkenalkan dan mengajak publik berkunjung ke Mamasa, karena saat mereka balik (ke daerah masing-masing), mereka bisa menceritakan, secara otomatis mempromosikan tentang Mamasa," bebernya.
"Disini ada wisata anggrek, kopi, budaya tentang rumah adat, tenunan dan ukiran khas," sambung Abdi.
Salah satu peserta bernama Rahmayani mengaku terkesan dengan pelaksanaan kegiatan ini. Tondok Bakaru Village Festival diakui sukses membuat para peserta merasa betah berkat suguhan kegiatan wisata alam, pertunjukan seni, tradisi, dan budaya yang dapat dinikmati masyarakat.
"Kegiatan ini sangat luar bisa, apalagi selama kegiatan, kami dapat berinteraksi secara langsung, dengan para pelaku wisata dan budaya setempat, yang masih menjunjung tinggi adat istiadat, untuk menjaga kelestarian alam dan budayanya," ujar Rahmayani.
Tondok Bakaru sendiri merupakan salah satu desa yang masuk nominasi 50 besar dalam Anugerah Desa Wisata 2022 yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Desa yang terletak di bawah kaki Gunung Mambulilling ini menyimpan keindahan panorama alam yang memanjakan mata, serta budaya dan adat istiadat yang masih sangat terjaga.
(urw/tau)