Aksi demonstrasi pengawalan putusan sidang sengketa lahan Lapangan Gembira di Pengadilan Negeri (PN) Makale Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir ricuh. Massa tidak terima sidang putusan ditunda akibat ada hakim yang cuti.
Pantauan detikSulsel, Senin (29/8/2022) sekitar pukul 13.45 Wita, kericuhan berawal dari pengumuman ditundanya putusan sidang sengketa lahan Lapangan Gembira karena salah satu hakim cuti. Massa yang tidak terima menerobos masuk ke pekarangan kantor PN Makale dengan cara mendobrak pagar kantor.
Melihat situasi tidak kondusif, pihak keamanan yang berjaga terpaksa menyemprotkan water canon ke arah massa. Ini pun membuat massa geram dan membalas dengan melempar batu ke arah petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa ini ditunda putusan sidangnya, kami tidak terima. Jangan-jangan hakim ada main dengan pihak penggugat. Ini perintah teman-teman, kita terobos masuk saja ke Pengadilan," teriak Jendral Lapangan, Jacky, Senin (29/8/2022).
Akibat kericuhan itu, beberapa fasilitas kantor Pengadilan Negeri rusak, seperti pot bunga, dan pagar. Tidak sampai disitu, massa juga melakukan bentuk vandalisme dengan mencoret papan kantor Pengadilan bertuliskan 'PN Murahan'.
Kemacetan juga masih terjadi di Jalan Poros Makale-Rantepao karena banyaknya massa yang memenuhi jalan tersebut.
Ketua Pengadilan Negeri Makale, Richard Edwin mengutarakan penundaan putusan sengketa lahan Lapangan Gembira karena 2 hakim sedang mengambil cuti.
"Ini sebenarnya tinggal putusan saja. Tapi ini ditunda karena satu hakim saya cuti karena alasan keluarga, kemudian hakim kedua saya ini baru nyampe dari diklat. Pasti kami tunda, karena hakim kami hanya ada 6 orang dan persidangan kami banyak bukan hanya ini," ucapnya.
Richard pun segera akan menjadwal ulang persidangan putusan sengketa lahan tersebut. Menurutnya, massa sama sekali tidak mengerti aturan, sehingga merusak beberapa fasilitas negara.
"Kalau kami tunda 5 sampai 6 kali baru bisa curiga, ini kan kami tunda baru pertama kami lakukan. Jangan langsung merusak begini. Ya kami nanti jadwalkan ulang," tandas Richard.
(hsr/asm)