Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menggelar Festival Sandeq pada tahun ini setelah dua tahun sebelumnya vakum karena pandemi COVID-19. Festival perahu layar ini akan dilakukan dengan perahu Sandeq berlayar dengan rute Sulbar ke Balikpapan sebagai simbol dukungan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Untuk diketahui, Festival Sandeq adalah lomba perahu layar tradisional milik masyarakat Sulbar yang dipadukan dengan atraksi perahu. Festival Sandeq nantinya akan dirangkaikan dengan sejumlah acara budaya, adat istiadat, dan pagelaran seni hingga barazanji, zikir dan doa.
Festival Sandeq tahun 2022 rencananya berlayar dari Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar menuju Balikpapan, Kalimantan Timur pada 31 Agustus hingga 9 September 2022. Festival Sandeq tahun ini mengangkat tema "Indonesia Mendukung IKN".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya festival Sandeq, UMKM akan kembali hidup dan ekonomi masyarakat (Sulbar) berkembang," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Akmal Malik kepada detikcom di Makassar, Sabtu (27/8/2022).
Menurut Akmal Malik, Festival Sandeq sejatinya untuk melestarikan budaya dan menjaga nilai-nilai peninggalan leluhur masyarakat Sulbar. Akmal menilai perahu Sandeq termasuk salah satu mahakarya maritim yang dimiliki Indonesia.
"Sandeq adalah salah satu mahakarya maritim Indonesia yang harus kita jaga," sebutnya.
Soal alasan Festival Sandeq 2022 dipadukan dengan IKN, Akmal mengatakan pihaknya hendak memperkenalkan perahu Sandeq yang selama ini jadi ikon Sulbar kepada seluruh masyarakat Indonesia. Apalagi di Balikpapan nanti, Festival Sandeq akan dirangkaikan dengan puncak acara Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang juga akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini nanti kita dorong ke IKN maka orang Indonesia akan tahu ternyata Sulbar punya event hebat. Juga kita rangkaian dengan IKN agar orang paham dan mengerti Sulbar memiliki maha karya yang luar biasa yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia," sebutnya.
Dorong Geliat Ekonomi Kreatif Sulbar
Festival Sandeq 2022 nantinya akan diikuti sebanyak 35 perahu Sandeq. Terdiri atas 28 perahu Sandeq jenis lomba dan 7 jenis Sandeq klasik atau dioloq. Setiap Sandeq terdiri atas 8 awak atau sawi dan total awak Sandeq sebanyak 252 orang.
Sebagai informasi pula, Sandeq berarti tajam atau runcing. Perahu ini pada masa lampau digunakan leluhur masyarakat Sulbar untuk berdagang sampai ke Selat Malaka, Laut Sukuh, Papua, Jawa, serta menangkap ikan di laut lepas.
Sandeq adalah perahu bercadik warisan astronesia yang sampai kini banyak digunakan oleh masyarakat Mandar, Sulbar.
Akmal Malik meyakini Festival Sandeq akan lebih dikenal dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia. Oleh sebab itu dia menilai festival ini perlu disemarakkan.
"Kalau sudah paham dan tertarik pasti orang datang. Itu kenapa Sulbar selama ini, maaf sedikit kunjungan wisatanya karena kita tidak punya event yang menarik untuk orang datang. Ketika ini menjadi daya tarik percaya Sulbar akan di datangi orang (wisatawan)," ucapnya.
(hmw/nvl)