Jembatan gantung yang terputus di Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) selesai tender. Pembangunan ditarget selesai akhir tahun ini.
"Iya, alhamdulillah sudah mulai didatangkan bahan bangunannya. Sudah tiga hari yang lalu saya lihat ada mi besi bangunannya," ungkap Kades Belawae Muh. Yasir saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Sabtu (27/8/20220.
Yasir mengaku bersyukur sebab jembatan tersebut akhirnya dapat dibangun kembali setelah sebelumnya putus pada Juni tahun 2020 lalu. Ia pun telah mendapat informasi dari pihak Dinas Bina Marga, Cipta Karya, Pertanahan dan Perumahan Rakyat (Biciptapera) Sidrap bahwa pengerjaan jembatan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Info yang saya dapat ditarget selesai paling lambat Desember. Semoga pengerjaanya lancar sehingga dapat segera digunakan warga," tegasnya.
Ia mengaku selama jembatan tersebut putus warga dan anak sekolah menjadi kesulitan untuk menyeberang. Mereka hanya memakai rakit seadanya.
"Jadi selama jembatan putus warga dan anak sekolah pakai rakit menyeberang. Kami kasihan juga terutama ke anak sekolah sebab lumayan berisiko karena arusnya cukup deras," tegasnya.
Yasir menjelaskan dalam dua tahun terakhir ini seingat dirinya, sudah ada tiga korban yang meninggal terbawa arus akibat tidak adanya jembatan gantung. Makanya ia berharap agar Pemkab Sidrap segera memberikan perhatian.
"Tahun lalu ada satu korban terseret arus. Tahun ini ada dua orang korban lagi. Semoga itu yang terakhir," paparnya.
Berdasarkan laman LPSE Sidrap tertulis pemenang tender pengerjaan jembatan gantung ini yakni CV Agrima. Harga kontrak yang disetujui Rp 1,9 miliar sementara pagu awal anggaran Rp 2 miliar.
Sebelumnya, Kabid Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga, Cipta Karya, Pertanahan dan Perumahan Rakyat (Biciptapera) Sidrap, Muhammad Yusuf menyampaikan jembatan gantung yang putus di Desa Belawae, ditargetkan mulai dibangun Agustus.
"Sudah masuk tahap lelang untuk pembangunan jembatan di Desa Belawae," ungkap Yusuf kepada detikSulsel, Selasa (28/6/2022).
Anggaran sebesar Rp 2 miliar itu merupakan bantuan keuangan Pemprov Sulsel sebesar Rp 1,3 miliar. Kemudian di-back up dengan dana Pemkab Sidrap sekitar Rp 700 juta.
"Iya karena waktu itu masih tahap tanggap darurat tapi dana Pemkab belum memungkinkan. Makanya kami usul untuk bantuan provinsi," bebernya.
(hsr/hmw)