Maaf Rektor Unhas gegara Dosen Usir Mahasiswa Ngaku Pilih Gender Netral

Maaf Rektor Unhas gegara Dosen Usir Mahasiswa Ngaku Pilih Gender Netral

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 21 Agu 2022 08:30 WIB
Rektor Unhas Jamaluddin Jompa.
Foto: Rektor Unhas Jamaluddin Jompa. (Xenos Zulyunico Ginting/detikSulsel)
Makassar -

Mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas) diusir dosen gegara mengaku memilih gender netral saat mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Hal ini membuat Rektor Unhas Jamaluddin Jompa kemudian minta maaf.

Mahasiswa tersebut diketahui bernama Muhammad Nabil Arif Adhitya. Awalnya, Nabil ditegur oleh dosen karena gelagatnya yang berbeda dari mahasiswa lainnya.

"Dia pake kipas angin jalan kaki terus dilarang. Terus ditanya laki-laki atau perempuan, terus dia bilang netral, bukan laki-laki bukan perempuan," kata Wakil Dekan III Unhas, Hasrul saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (20/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasrul mengemukakan, laki-laki dan perempuan harus jelas. Makanya pada saat itu dia ngotot mempertanyakan status gender dari mahasiswa baru tersebut.

"Kalau hukum kan harus riil, dia laki-laki atau perempuan karena hukum memang begitu," terangnya.

ADVERTISEMENT

Usai mendapat teguran di dalam forum PKKMB, Hasrul mengatakan Nabil dibawa ke salah satu ruangan dosen. Nabil kemudian disebut mengakui dirinya siap menjadi laki-laki.

Hanya saja, Hasrul mengungkapkan jika Nabil kembali berulah setelah itu. Nabil pada malam harinya disebut membuat status di media sosial yang bersifat memojokkan hingga akhirnya viral.

"Terus kita amankan, kita amankan ke ruangan dosen. Dia terima ji, (Nabil bilang) 'saya siap pak jadi laki-laki'. Diterima mi dan pulang. Eh malamnya dia langsung mem-bully lewat sosmed (WhatsApp)," tutur Hasrul.

Hasrul menyampaikan kejadian ini telah diselesaikan oleh pihak kampus. Nabil telah meminta maaf karena membuat nama baik kampus dan dosen tercoreng setelah kejadian ini heboh.

"Tadi pagi dia datang minta maaf, dia merasa sudah merusak nama baik Unhas nama baik dosen, dia minta maaf tadi pagi," pungkasnya.

Rektor Unhas Minta Maaf

Rektor Unhas Jamaluddin Jompa yang mengetahui hal ini lantas meminta maaf. Jamaluddin mengaku akan segera memperbaiki hal ini.

"Bahwa ini Unhas inklusif, iya. Bahwa ini Unhas terbuka untuk semua, iya. Tapi tentu, kita juga ya, terbuka peluang untuk ada hal-hal sedikit selip, kita perbaiki, kita minta maaf kalau perlu," kata Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu (20/8).

Jamaluddin juga menyebut peristiwa viral itu bukan pengusiran. Menurutnya, apa yang terjadi merupakan sesuatu yang biasa dalam proses belajar di kampus sebagai mahasiswa.

"Saya kira bukan pengusiran, itu kan bahasa-bahasa biasalah dalam penerimaan mahasiswa baru itu suara-suara keras, kan pernah juga mahasiswa toh?" ujar Jamaluddin.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sementara, Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Unhas, Muhammad Ruslin menyebut persoalan tersebut sudah diselesaikan. Akan tetapi, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait proses penyelesaian yang dimaksud.

"Izin Pak Rektor, masalah itu sudah diselesaikan Bapak Dekan Fakultas Hukum tadi pagi. Jadi dengan orang tuanya, mahasiswanya, dosennya juga. Iya sudah selesai," ungkap Ruslin dalam kesempatan yang sama.

Dekan FH Unhas Garansi Tak Ada Diskriminasi

Dekan Fakultas Hukum Unhas Hamzah Halim juga buka suara soal viral mahasiswa baru yang diusir dosen gegara memilih gender netral alias non-biner. Hamzah menggaransi tidak ada diskriminasi terhadap mahasiswa tersebut.

"Sebagai pimpinan saya bilang, saya menggaransi Anda (Muhammad Nabil) kalau ada yang memperlakukan Anda diskriminasi di Fakultas Hukum saya jaminannya," kata Hamzah saat ditemui di Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu (20/8).

Hamzah menceritakan video yang viral tersebut terjadi pada Jumat pagi kemarin (19/8). Saat itu para mahasiswa baru mengikuti kegiatan PKKMB Fakultas Hukum Unhas.

Dijelaskan Hamzah, siapapun mahasiswa Fakultas Hukum tidak boleh diperlakukan diskriminatif karena hak dan kewajibannya sama. Apalagi mahasiswa baru yang akan memulai proses untuk meraih cita-citanya.

"Saya bilang dalam sambutan saya semua statusnya sama, maba tidak ada anaknya pejabat tidak ada anaknya siapa. Semua punya kesempatan yang sama, status diri sama mahasiswa baru dan punya ruang yang sama untuk meraih mimpi-mimpi di sini," ungkapnya.

Momen dosen usir mahasiswa di halaman selanjutnya.

Momen Dosen Usir Mahasiswa

Seorang mahasiswa baru Unhas diusir dosen saat mengikuti PKKMB Fakultas Hukum viral di media sosial. Mahasiswa tersebut dikeluarkan dari ruangan karena tidak bisa menentukan status gendernya.

Dalam video beredar seperti dilihat detikSulsel, mahasiswa baru tersebut dikeluarkan berawal dari dialognya dengan dua orang dosen. Seorang dosen wanita dalam video beredar mulanya menanyakan status jenis kelamin mahasiswa tersebut di KTP.

"Kau juga yang pertama dikasih keluar karena undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, harus ada pilihan. Di KTP mu apa, di KTP mu," kata dosen wanita dalam video tersebut.

Seorang dosen laki-laki kemudian menyambung pertanyaan tersebut dengan pertanyaan yang sama. Dosen tersebut mempertegas jenis kelamin mahasiswa itu di pada KTP-nya.

"Di KTP mu apa? Laki-laki toh? Di Kartu mahasiswa laki-laki atau perempuan?" tanya dosen tersebut.

Mahasiswa tersebut lantas menjawab dengan lugas jika status kelamin di KTP-nya ialah laki-laki. Selanjutnya, dosen itu kemudian kembali bertanya soal gender mahasiswa itu apakah laki-laki atau perempuan.

"Tidak keduanya, di tengah-tengah. Makanya gender netral, Pak," jawab mahasiswa dalam video.

Dosen laki-laki kemudian menimpali jawaban mahasiswa itu bahwa tak ada gender netral.

"Tidak ada netral. Kau ji netral sendiri itu," ucap dosen itu.

"Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu, Pak," timpal mahasiswa itu.

Mendapat jawaban tersebut, dosen laki-laki itu kemudian meminta panitia untuk mengeluarkan mahasiswa baru itu dari forum.

"Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Bawa ke sana. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki atau perempuan di sini. Salah satunya ji diterima," sebutnya.

Halaman 3 dari 3
(asm/tau)

Hide Ads