Proyek pembangunan kembali Rumah Adat Bola Soba di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terhambat proses pembebasan lahan. Pemilik lahan belum sepakat dengan harga uang ganti rugi lahan.
"Ada tim appraisal yang menentukan harga dan itu yang akan kita ikuti dan tetap kita akan nego dengan pemilik lahan. Yang pasti kita tidak akan membeli tanah itu sebelum ditentukan oleh Tim Appraisal," kata Sekda Bone Andi Islamuddin kepada detikSulsel, Jumat (19/8/2022).
Islamuddin menjelaskan pemerintah tidak bisa membeli tanah di atas ketentuan yang ditetapkan Tim Appraisal. Pasalnya, jika tidak mengikuti harga ditetapkan Tim Appraisal otomatis akan menjadi temuan dan itu pelanggaran.
"Soal anggaran sudah tidak ada masalah. Termasuk dana yang disiapkan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 6 miliar. Untuk total anggaran proyek Bola Soba Rp 26 miliar," ungkapnya.
Pemkab Bone mempersiapkan lahan seluas 4 hektar (Ha) sebagai lokasi baru pembangunan rumah adat Bola Soba yang hangus terbakar. Penyediaan lahan ini sisa menunggu pembayaran ke pemilik tanah. Namun sampai saat ini belum ada kesepakatan soal harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pemilik lahan Andi Ismail mengaku bersedia melepas lahannya. Namun sampai saat ini belum ada kecocokan harga dengan pemkab.
"Sudah ada pertemuan dengan pemerintah daerah. Sekarang tinggal menunggu kesepakatan harga, karena yang memutuskan harga di pengadilan negeri," ucapnya.
"Saya bersama beberapa pemilik lahan lainnya tidak keberatan melepas tanahnya. Sisa harga saja yang mau disepakati," sambungnya.
Sementara itu, Bupati Bone Andi Fahsar menargetkan pembangunan rumah adat Bola Soba berlangsung tahun ini. Apalagi pemilik tanah disebut setuju untuk dibebaskan lahannya.
"Kalau sudah selesai desain langsung dilelang. Pokoknya tahun ini target sudah harus dibangun," jelas Fahsar.
(hsr/alk)