Akses Utama Ponpes, Warga di Pasangkayu Perbaiki Jalan Secara Swadaya

Akses Utama Ponpes, Warga di Pasangkayu Perbaiki Jalan Secara Swadaya

Hafis Hamdan - detikSulsel
Selasa, 16 Agu 2022 23:40 WIB
Perbaikan akses ke Ponpes di Pasangkayu.
Foto: Dokumen Istimewa.
Pasangkayu -

Warga di Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan perbaikan akses masuk ke Pondok Pesantren (Ponpes) secara swadaya. Langkah ini dilakukan karena perencanaan peningkatan jalan dari aspirasi DPRD setempat belum menjangkau permukiman warga.

"Jadi dulu saya sempat saya dengar bahwa akan dikerja ini jalan masuk melalui aspirasi DPRD, cuman pas dikerja bulan lalu itu (Juli) ternyata tidak sampai ke lokasi masuk ponpes dan beberapa rumah warga," kata Pimpinan ponpes Latif Syukril kepada detikcom, Selasa (16/8/2022).

Akses jalan dimaksud berada di Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Sulbar. Jaraknya diketahui berada sekitar 1,5 kilometer dari jalan raya Kabupaten Pasangkayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kondisi peningkatan akses jalan yang tak menjangkau permukiman dan Ponper itu membuat beberapa warga sekitar dan jemaah pesantren memilih untuk memperbaiki akses jalan masuk.

"Akhirnya kita ajak warga bantu, ternyata respon warga juga baik dan mau langsung turun ke lokasi untuk menimbun," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Latif mengatakan kondisi jalan becek parah begitu memasuki musim penghujan. Padahal jalan ini menjadi akses utama bagi warga untuk ke kebun dan santri pesantren.

"Sudah tidak terhitung santri jatuh dari motor saat melintas apalagi kalau musim hujan. Kondisi jalan becek dan air tergenang, bahkan ada santri yang jatuh ke parit," bebernya.

"Kita di pesantren harus keluar ambil bahan makanan karena lokasi pesantren jauh dari jalan raya," sambungnya.

Saat awal mengajak warga dan jamaah pesantren, latif mengaku hanya mengumpulkan dana sekira Rp 5 juta yang kemudian bertambah Rp 2 juta karena antusias warga dan jemaah yang ingin melihat akses santri pesantren dalam kondisi baik.

"Bahkan ada jemaah yang pinjamkan kita alat berat (eskavator) untuk bantuan perluasan akses jalan dan menimbun. Jadi yang kita bayar itu timbunan saja Rp 150 ribu per truk, karena kan tenaga dari warga dan pengurus ponpes," jelas Latif

Latif mengaku pengerjaan jalan yang dilakukannya bersama warga belum maksimal, sehingga ia berharap ada perhatian Pemkab dan DPRD Pasangkayu.

"Belum maksimal ini karena kita hanya menimbun dan ada sedikit area pinggir jalan yang disemen. Jadi kalau hujan masih ada jalan yang becek, Semoga ada perhatian atas kondisi jalan masuk santri dan warga disini," harapnya.




(hmw/hmw)

Hide Ads