5 ABK Indonesia Dilaporkan Telantar di Somalia, Gaji 4 Bulan Tak Dibayar

Sulawesi Utara

5 ABK Indonesia Dilaporkan Telantar di Somalia, Gaji 4 Bulan Tak Dibayar

Trisno Mais - detikSulsel
Senin, 15 Agu 2022 17:44 WIB
5 ABK asal Indonesia yang telantar di Somalia.
Foto: 5 ABK asal Indonesia yang telantar di Somalia. (Dok. Istimewa)
Bitung -

Sebanyak 5 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dilaporkan telantar di Somalia. Kelima ABK itu juga disebut belum menerima gaji mereka selama empat bulan lamanya.

Dalam video beredar, tampak 5 orang pria yang mengaku orang Indonesia namun bekerja sebagai ABK dari Kapal FC DOX asal Dili, Timor Leste. Selanjutnya tampak seorang yang mengaku sebagai nakhoda kapal asal Kota Bitung, Sulut bernama Devis Tumbel (41).

Devis lantas meminta bantuan pemerintah setempat untuk memulangkan mereka ke daerah asal. Mereka curhat sudah dibiarkan telantar dan tak menerima gaji sejak Mei 2022 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Devis Tumbel juga meminta Gubernur Sulut dan Wali Kota Bitung untuk dapat memberikan bantuan terhadap kelima ABK asal WNI karena belum ada kepastian mereka akan dipulangkan.

"Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak Gubernur Sulawesi Utara dan Bapak Wali Kota Bitung untuk dapat memulangkan kami berlima. Kami sekarang dalam keadaan stres depresi dan juga ada teman saya yang sakit," ucap Devis Tumbel dalam video tersebut.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Ketua DPD Serikat Pelaut Sulut Anwar Abdul Dalewa membenarkan video beredar. Dia mengaku sebagai orang yang mengunggah video itu ke media sosial atas permintaan kelima ABK itu.

"Sejak bulan Mei awal perekrutan mereka tidak terima gaji," tutur Anwar ketika ditemui detikcom di Kota Bitung, Senin (15/8/2022).

Menurutnya penelantaran terhadap kelima WNI itu sudah diketahui sejak 2 bulan lalu. Namun masih belum diunggah di medsos karena masih melakukan upaya persuasif dengan pihak perusahaan perekrutan awak kapal, PT Yoga Mutiara Indo atas nama Junifer Lauren.

"Semenjak hampir dua bulan ini kenapa saya angkat lagi, menurut kami perekrut ini tidak bertanggung jawab. Karena sasaran paling inti tiket pemulangan mereka ke tanah air," kata Anwar.

Anwar menjelaskan kelima WNI itu masing-masing 3 dari Jawa Tengah, 1 dari Jawa Timur dan 1 warga Bitung. Mereka direkrut sebagai ABK kapal sejak Mei 2022 lalu.

"Perekrutan ini hanya komunikasi via WhatsApp, bulan Mei awal perekrutan. 3 orang warga Jateng, 1 Jatim dan satunya lagi warga Bitung," ujarnya.

Anwar menambahkan, saat itu Devis melamar kerja sebagai nakhoda kapal ke pihak PT Yoga Mutiara Indo melalui Junifer Lauren via whatsapp. Hal itu setelah Pada saat itu Devis diajak oleh temannya untuk bekerja di kapa perikanan.

Tak berselang lama, Devis lalu berangkat dari Bitung ke Jakarta kemudian ditempatkan selama 2 hari di rumah penampungan perusahaan tersebut. Setelahnya mereka diberangkatkan ke Somalia dan tidak pernah diberi upah alias gaji.

"Dia dapat informasi dari teman, tiba -tiba dia diarahkan ke Jakarta sempat tinggal dua hari di tempat penampungan perekrut selanjutnya diberangkatkan pada bulan Mei 2022," jelasnya.

Anwar menambahkan pada saat itu, Devis melamar sebagai kapten kapal atau nakhoda dengan gaji per bulan sebesar 2.500 USD atau setara dengan Rp 40 juta.

"Dia nakhoda, digaji per bulan Rp 40 juta per bulan," katanya.

Menurutnya pihaknya telah menyampaikan surat resmi kepada beberapa lembaga negara. Dia berharap upaya tersebut para WNI itu dapat diberikan bantuan untuk dipulangkan ke Indonesia.

"Upaya kami ke Kemenlu, BP2MI, pemilik PT Yoga sebagai perekrut juga saya komunikasi. Tapi terakhir dua minggu lalu," pungkasnya.




(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads