Proyek Stadion Mattoanging kian tak jelas nasibnya tahun ini lantaran tak kunjung ditender ulang. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Suliman (ASS) meminta persoalan teknis tersebut dijawab OPD terkait.
"Kita di pimpinan hanya penganggaran (program)," ungkap ASS kepada detikSulsel, Jumat malam (12/8/2022).
Terkait pembangunan Stadion Mattoanging pihaknya sudah menyepakati anggarannya. Sehingga menurutnya, untuk teknis terkait tender, dia meminta ditanyakan ke OPD terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teknis ke OPD. Nanti OPD soal teknis begitu," jelasnya.
Legislator Sulsel Pesimis Anggaran Mattoanging Terpakai Tahun Ini
Anggota Komisi E DPRD Sulsel Selle KS Dalle pesimis anggaran pembangunan Stadion Mattoanging Kota Makassar Rp 67 miliar bisa terpakai tahun ini. Sisa waktu pengerjaan dinilai sudah sangat terlambat bila baru ditender tahun ini.
"Jadi sekarang ini kan sudah mau masuk APBD Perubahan, saya sih pesimis ya, itu bisa terealisasi di APBD 2022 kalau begitu caranya Pemprov mengelola anggaran dan kegiatan. Ini kan konstruksi bersama, kalau awal-awal tahun sudah gagal tender maka sudah tanda gagal program itu," ungkap Selle.
Selle mengaku cukup pesimis lantaran waktu makin mepet di tahun 2022 ini untuk diserap anggarannya. Dia menyebut tak ada perusahaan mau ambil risiko walaupun tender nanti dibuka.
"Tidak ada perusahaan yang mau ambil risiko denda di akhir tahun apabila proyek pembangunan Stadion Mattoanging tidak selesai sampai Desember 2022," jelasnya.
Lambannya pembangunan Stadion Mattoanging ini mestinya menjadi catatan keras bagi Pemprov Sulsel. Menurutnya dengan waktu yang mepet, tidak ada perusahaan yang mau ambil risiko apabila proyek pembangunan Stadion Mattoanging tidak selesai sampai Desember 2022.
"Karena dari sisi waktu sudah terlambat sekali ini. Ini yang kita sayangkan. Karena sejak dari awal, sejak ABPD Pokok itu sudah dialokasikan anggaran. Apa masalahnya?" terangnya.
Proyek Stadion Mattoanging Sudah Dua Kali Gagal Tender
Proyek Stadion Mattoanging diketahui sudah dua kali dilakukan tender. Namun tak ada satupun perusahaan peserta tender yang memenuhi persyaratan.
Pemprov Sulsel lantas melakukan konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sesuai rekomendasi LKPP, proyek ini direkomendasikan kembali ditender ulang.
Kadispora Sulsel Andi Arwin Azis sebelumnya menuturkan opsi tender ulang memang paling memungkinkan. Penunjukan langsung rasanya tidak mungkin menjadi pilihan. Menurutnya memang harus dilakukan evaluasi karena tender sudah dua kali gagal.
"Konsep tetap mengacu ke 20.000 (kursi penonton). Tidak berubah. Cuma metode pemilihan penyediaanya yang dievaluasi karena pokja kemarin tidak mendapatkan pemenang," jelasnya, Kamis (7/4).
Menurut Arwin, waktu pengerjaan masih akan cukup bila dilakukan tender ulang. Pihaknya sudah berhitung sisa masa pengerjaan.
"Waktunya mepet ke Desember. Mudah-mudahan jalan lancar sehingga secepatnya (berjalan)," tukasnya.
(tau/ata)