Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan segera memperbaiki jembatan gantung yang putus di Desa Polewali. Anggaran yang dialokasikan adalah Rp 2 miliar.
"Sudah ada anggaran yang disiapkan. Estimasinya sekitar Rp 2 miliar sampai Rp 2,5 miliar, dan akan segera dikerja secepatnya," kata Sekda Bone Andi Islamuddin kepada detikSulsel, Selasa (9/8/2022).
Islamuddin menyebut sumber anggarannya diambil dari dana Biaya Tak Terduga (BTT). Jembatan Desa Polewali yang putus memang menjadi atensi Bupati Bone untuk segera diperbaiki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pengerjaannya kami sudah menyampaikan ke Dinas BMCKTR (Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang). Apalagi ini menjadi atensi Bapak Bupati Bone (Andi Fahsar Mahdin Padjalangi)," jelasnya.
Sementara warga di Desa Polewali mendesak Pemkab untuk segera dibangunkan jembatan permanen. Warga beralasan jalur ini akses tercepat untuk keluar dari desa.
"Kita berharap jembatan ini segera dipermanenkan. Karena ini satu-satu akses yang paling cepat ke jalan poros," ucap Juru Bicara Warga Polewali, Suparman.
Suparman mengatakan semenjak terjadinya bencana atau musibah putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Polewali dengan Kelurahan Awang Tangka mengakibatkan semua aktivitas masyarakat terhenti total. Di sisi lain warga sudah jenuh menunggu janji-janji perbaikan.
"Kami sudah menunggu janji-janji yang diucapkan beberapa tahun lalu tentang pembangunan jembatan, tapi sampai sekarang dan putusnya jembatan gantung belum terealisasi sama sekali," katanya.
"Padahal hasil musrembang kecamatan tahun 2021 bahwa akan dibangun jembatan beton di Desa Polewali dengan anggaran Rp 12 miliar, ujung-ujungnya anggaran tersebut dialihkan dan sampe sekarang kami tidak tau dengan alasan apa sehingga anggaran tersebut dialihkan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Bone juga sudah ikut mendesak Pemda agar memprioritaskan perbaikan jembatan gantung yang putus saat rombongan pengantar pasien melintas. Perbaikan jembatan putus itu mendesak lantaran ada tiga desa terisolir akibat insiden tersebut.
"Ini kan force majeure, di luar kendali Pemda karena bencana alam. Sangat urgent dan super prioritas dan harus dikerja secepatnya," kata Ketua Komisi 1 DPRD Bone Saipullah Latif Manyala kepada detikSulsel, Senin (8/8).
Akibat putusnya jembatan di Desa Polewali tersebut, warga di tiga desa seperti Desa Polewali, Desa Mallahae, Desa Massangkae dan sekitar terisolir karena jembatan ini menjadi akses satu-satunya. Untuk menyeberangi sungai, warga tiga desa tersebut terpaksa menggunakan perahu.
(tau/hmw)