Jembatan gantung yang putus di Desa Polewali, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi saat warga sedang mengantar pasien sakit. Seorang warga yang turut jadi korban, Kadaria (50) menceritakan momen menegangkan saat jembatan tersebut putus.
"Ibu Aji Erni itu pasien yang sakit yang akan dibawa ke puskesmas. Dia (Erni) digotong duluan oleh warga termasuk Pak Desa, tiba-tiba tali jembatan langsung putus begitu saja," kata Kadaria saat ditemui detikSulsel di Puskesmas Kajuara, Sabtu (6/8/2022).
Kadaria menuturkan saat tali jembatan putus rombongan pengantar pasien langsung bergelantung di jembatan. Sementara sebagian warga lainnya langsung terjatuh ke sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin 30 orang lebih itu yang menggantung di jembatan baru jatuh. Karena itu jembatan lagi miring posisinya," ungkap Kadaria.
Saat jembatan gantung itu terputus, Kadaria mengaku pasrah lantaran tak bisa berenang. Untungnya, saat para warga terjatuh, kakinya tersangkut di sebuah pipa air di jembatan tersebut.
"Saya kan tidak bisa berenang, pas jatuh kaki saya langsung tersangkut di pipa jembatan. Itu mi yang saya pegang terus sampai ada yang menolong. Satu jam mungkin saya pegangan terus di pipa itu," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Polewali, Hamrun menambahkan setiap ada warga yang sakit memang harus digotong keluar dari desa. Hal ini karena tidak ada kendaraan yang bisa masuk akibat akses yang terbilang jauh.
"Rumah warga yang digotong tadi malam itu berjarak 1 km dari jembatan. Jadi kita angkut saja pakai kursi bersama warga," ucapnya.
Hamrun menambahkan, semua warga yang jatuh ke sungai diselamatkan oleh pipa. Banyak warga yang panik karena air sungai sedang naik.
"Kedalaman sungai itu 6 meter, apalagi tadi malam airnya naik. Saya juga ikut terjatuh saat jembatan ambruk, tanganku luka dan hp ku rusak," bebernya.
(asm/tau)